Mohon tunggu...
rahma naadiranursani
rahma naadiranursani Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

mahasiswa prodi bimbingan dan konseling, fakultas ilmu pendidikan, UNESA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Evaluasi Kurikulum: Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Modern

9 Desember 2023   11:09 Diperbarui: 9 Desember 2023   11:11 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era modern, evaluasi kurikulum adalah proses sistematis untuk menilai, menganalisis, dan memperbaiki efektivitas kurikulum. Dalam konteks modern, evaluasi kurikulum bertujuan tidak hanya untuk mengukur keberhasilan siswa tetapi juga untuk memastikan bahwa kurikulum relevan, sesuai dengan kemajuan terbaru, dan mampu menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan. Untuk memahami konteks dan urgensi evaluasi kurikulum di era modern, diperlukan latar belakang tentang meningkatkan kualitas pendidikan. Ini karena, di era ini, perubahan cepat dalam teknologi, ekonomi, dan budaya menuntut pendidikan yang responsif dan relevan. Latar belakang yang dapat dijelaskan termasuk:

  • Perubahan Paradigma Pendidikan
  • Tantangan Kompetensi
  • Inovasi Pendidikan
  • Kesetaraan dan Keanekaragaman
  • Problem Internasional

 Sangat erat hubungan antara evaluasi dan kualitas pendidikan, karena evaluasi adalah alat untuk mengukur dan meningkatkan kualitas pendidikan. Beberapa aspek yang mencakup hubungan ini adalah pengukuran kinerja,penyesuaian dan perbaikan,dasar pengambilan keputusan,mendoorong inovasi.

Tak lepas dari hubungan erta anatara evaluasi dan kualitas pendidikan di Indonesia, pasti ada berbagai macam permasalahan yang menghambat jalannya pengimplimenetasian yang kompleks dari kurikulum yang baik. Berikut merupakan contoh permasalahan yang terjadi di Indonesia dalam lingkup pendidikan:

  •  Kesenjangan Teknologi: Beberapa sekolah atau wilayah mungkin tidak memiliki akses teknologi yang sama, yang menyebabkan kesenjangan digital.
  •  Ketidaksetaraan Akses Pendidikan: Kekurangan dana dapat menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses ke pendidikan berkualitas tinggi, terutama yang berkaitan dengan sumber daya tambahan atau pembelajaran online.
  •  Kurikulum Tidak Responsif Kurikulum yang ketinggalan zaman atau tidak responsif terhadap perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat.
  •  Peluang Belajar yang Ketidaksetara Siswa tidak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar di luar kelas atau mendapatkan pelatihan tambahan. Ini dapat berdampak pada perkembangan keterampilan siswa di luar kelas.
  • Ketidaksesuaian Metode Pengajaran: Metode pengajaran tidak memanfaatkan pendekatan inovatif atau tidak memenuhi kebutuhan siswa.
  •  Stres Akademis dan Kesejahteraan Mental: Pengalaman Pembelajaran Berkualitas Tinggi dapat dipengaruhi oleh tekanan akademik yang berlebihan atau kurangnya dukungan untuk kesejahteraan mental siswa.

Solusi untuk masalah kurikulum dan evaluasi di pendidikan Indonesia meliputi:

  • Revisi Kurikulum: Kurikulum dievaluasi dan diubah secara berkala untuk memastikan bahwa itu sesuai dengan kemajuan zaman dan kebutuhan masyarakat.
  • Peningkatan Kualitas Pengajaran: Peningkatan kualitas pengajaran adalah upaya untuk meningkatkan efektivitas, relevansi, dan dampak pembelajaran yang diberikan oleh pendidik kepada siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun