Mohon tunggu...
Rahma firman
Rahma firman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Calon orang sukses

Selanjutnya

Tutup

Nature

Minimnya Kesadaran Masyarakat Kota Sorong akan Sampah Plastik

6 Februari 2023   14:49 Diperbarui: 6 Februari 2023   14:51 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kota Sorong merupakan salah satu perkotaan di Kawasan Papua Barat yang banyak dijumpa berjejer dipesisir  pantai.  Jenis  lingkungan  daerah  ini adalah hutan dengan curah hujan normal bulan kebulan 262,41mm. Jumlah hari berangin  setiap bulannya  antara 929 hari,dan kekeruhan udara normal 84% dan suhu udara  dasar  di  kota  Sorong  sekitar  23,1C dan suhu udara paling ekstrim sekitar 33,7C (Meteorologi Sorong,Dinas Klimatologi  dan  Geofisika,  2017  .)  Curah Hujan Tinggi dan Posisi Kota Sorong Hal ini membuat Kota Sorong menjadi rawan banjir karena naiknya permukaan air laut,serta karena curah hujan yang tinggi.

Sesuai IPCC(2007) (Intergovern mental Boardon Environmental  Change)  selama  100  tahun terakhir telah terjadi kenaikan permukaan laut setinggi 1.025cm. Sementara itu,kenaikan muka air laut ini telah terjadi sejak akhir abad kesembilan belas dan kenaikan  muka  air  laut  secara  normal  naik dari  10  menjadi  20  cm  selama  abad  kedua puluh. Permukaan laut normal diproyeksikan  naik  di  suatu  tempat  dalam kisaran 9 dan 88 cm.

Sampah merupakan material sisa baik dalam bentuk padat, cair, maupun gas yang pasti ada di kehidupan masyarakat. Semua aktivitas masyarakat pasti menghasilkan sampah, termasuk di Kota Sorong. Sampah yang terus menambah dan menumpuk serta tidak dapat dikelola dengan baik akan berdampak bagi kesehatan masyarakat yang tinggal di Kota Sorong  dan juga lingkungannya. Penyebab penumpukan sampah diantaranya adalah keterbatasan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kota Sorong. Permasalahan dari penelitian ini adalah proses pengolahan sampah oleh masyarakat belum dikategorikan benar dan baik karena proses pengolahannya dilakukan dengan pembuangan sampah hingga menumpuk tidak pada tempatnya dan di bakar.

Kedua permasalahan diatas merupakan akar masalah dalam kasus banjir yang terjadi di Kota Sorong dan sekitarnya dimana sampah yang tidak dikelola dengan baik menyumbat saluran. Saat air laut sedang pasang dan itensitas hujan yang cukup tinggi membuat tingkat kebanjiran makin meningkat.

Solusi dari permasalahan ini adalah mengembalikan kesadaran masyarakat dan setiap dinas terkait agar bisa bersinergi mencegah bencana banjir. Selain itu pemerintah harus membuat rencana kerja lima tahun ke depan agar apa yang sudah terjadi dimasa lampau tidak terjadi dimasa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun