Mohon tunggu...
Rahma Amanatul
Rahma Amanatul Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Memilik kegemaran untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Libom: Sukses Thrifting di Sidoarjo, Membuka Peluang Bisnis Berkelanjutan

9 November 2023   08:47 Diperbarui: 9 November 2023   08:49 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
libom thriftstore,sidoarjo

Pernahkah anda mendengar tentang thrift? Atau justru anda suka berbelanja barang-barang thifrt? Thrift atau yang kerap disebut preloved, adalah salah satu hal yang beberapa tahun terakhir sangat ramai  di perbincangkan dunia,khususnya para anak-anak muda yang memiliki hobi di bidang fashion.Thrift adalah kegiatan membeli atau menjual barang barang bekas dengan harga lebih rendah dari barang baru, tetapi masih dalam kondisi baik. Toko thrift yang paling sering dijumpai adalah toko thrift pakaian. Bisnis thrift mendukung pengurangan limbah dan konsumsi berkelanjutan dengan memungkinkan barang bekas yang masih baik digunakan oleh orang lain, mengurangi sampah, dan mendorong daur ulang.

Di sidoarjo, ada 1 komplek perumahan yang dijuluki komplek Thrifting, tepatnya di Perum Magersari Permai. Mengapa dijuluki komplek Thrifting? karena di sepanjang jalan Perumahan Magersari, banyak sekali toko thrift di dalam nya.Nah! Salah satunya toko thrift yang cukup populer dikalangan anak muda, dengan followers instagram lebih dari 34 ribu.

Nama toko itu adalah Libom, Libom berdiri sejak tahun 2012, pada saat itu owner Libom masih duduk di bangku SMA. Awalnya, owner hanya melakukan hobi dengan berjualan online, namun pada tahun 2016 owner Libom memutuskan untuk membuka toko atau offline store.

"Untuk memulai bisnis ini, saya mengeluarkan modal kurang lebih 30 juta. Sudah termasuk modal untuk membuka offline store." ujar Owner Libom. Alasan owner libom memilih usaha thrift adalah karena  baju biasa pasti diproduksi dengan jumlah yang banyak, tetapi jika thrift mereka mengimpor dari negara lain, dan baju yang dijual selalu berbeda beda.

Strategi pemasaran yang paling efektif menurut Libom adalah dengan mengikuti event di Surabaya, Sidoarjo, dan  sekitarnya. Toko thrift ini berhasil menjangkau lebih banyak pelanggan potensial dengan menghadiri pameran, bazaar, dan kegiatan komunitas lokal. Mereka meningkatkan penjualan dan memperluas jaringan dengan berpartisipasi dalam event-event ini.

Pada saat itu, , isu tentang barang thrift luar negri yang tidak boleh masuk ke indonesia sedang ramai. Owner Libom menanggapi, "kita mengikuti peraturan nya saja, karna kita ambil barang tidak selalu dari luar negeri, tetapi yang dari dalam negeri juga bisa."

Owner Libom mengukur keberhasilan bisnisnya dengan memiliki banyak pelanggan tetap libom, dan memiliki banyak pengikut di instagram yang dimana hal itu membuktikan bawa Libom dikenal oleh banyak orang.

Alasan owner libom memilih berbisnis di dunia thrifting adalah karena beranggapan bahwa dunia fashion anak muda zaman sekarang memiliki banyak keberagaman dan keunikan mereka masing masing, dengan adanya thrift ini mereka bisa mengembangkan dunia fashion.

Bisnis thrift mendukung pengurangan limbah dan konsumsi berkelanjutan dengan memungkinkan barang bekas digunakan kembali oleh orang lain. Itulah penjelasan tentang perkembangan toko libom sebagai salah satu bisnis yang bergerak didunia thrifting. Ternyata bisnis thrifting memiliki peluang yang sangat baik bagi Anda yang ingin memulai bisnis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun