Mengembangkan sayap adalah langkah awal belajar untuk terbang, menggapai suatu impian. Ada istilah langkah awal menentukan langkah selanjutnya, sehingga tersirat harapan untuk sebuah kemajuan, dan di sinilah kita akan bergerak memulai suatu perubahan.
“Semua profesi pasti butuh penulis,” tutur penulis Anang Y.B menjelaskan konteks secara umum betapa penting kehadiran seorang penulis di suatu instansi. Kemudian saya berpikir, di bagian mana penulis penting bagi BMKG? Apa yang kurang dari kondisi sekarang ini? Ternyata kemudian banyak jawaban yang terlintas.
Singkatnya, BMKG sebagai ujung tombak lembaga negara yang menyebarkan informasi cuaca dan iklim serta bencana hidrometeorologi kepada seluruh masyarakat Indonesia, yang notabennya sangat beraneka ragam maka informasi yang disampaikan tidak mungkin dalam bahasa yang seragam pula. Penulis Agung Widyatmoko menuturkan “kita menulis harus tahu dulu siapa pembaca yang kita targetkan, harus terdefinisi dengan jelas, itu hal penting. Kita hanya perlu berfokus pada 20% pembaca maka sisa 80%-nya akan tertangani dengan sendirinya.” Ini adalah kiat yang ia sampaikan untuk menjelaskan bagaimana caranya agar tulisan dapat dilihat dan dibaca kemudian informasi di dalamnya tersampaikan efektif dan tepat sasaran. Hal ini selaras dengan kerja BMKG dalam pelayanan masyarakat.
Semua hal tersebut di atas merupakan gambaran materi dalam Talent Scouting dan Pelatihan Task Force Penulisan kehumasan BMKG oleh Intitut Penulis Indonesia (IPI), pada tanggal 17-18, dan 20 April 2017 bertempat di Hotel Ibis Senen, Jakarta Pusat.
Kegiatan pelatihan ini dihadiri 30 orang peserta yang lolos tahap seleksi yang dilaksanakan di Kantor pusat BMKG pada tanggal 11 April 2017 lalu. Secara keseluruhan peserta kegiatan pelatihan terdiri atas 15 orang taruna-taruni STMKG dan 15 orang staff BMKG pusat, dibimbing oleh 5 orang Intruktur ahli di bidang kepenulisan, para penulis profesional anggota Asosiasi Penulis Profesional Indonesia, yakni Bambang Trim, Anang Y.B, Agung Widyatmoko , M Adriyanto, dan Topan Febriansyah dari Omnisains serta kepanitian acara dari tim IPI.
Kegiatan ini diisi dengan materi bagi para peserta tentang pengantar dunia kepenulisan, literasi menulis dari membuat gagasan hingga swasunting, literasi media dan teknologi diantaranya bagaimana perbedaan antara menulis di media daring dan menulis konvensional, memahami bagaimana membuat produk tulisan artikel, berita, feature, esai, hingga termasuk bagaimana editingnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan kiat-kiat menulis bagi para peserta, diantaranya bagaimana membuat freewriting, fastwriting, dan kiat menulis di media daring dengan konteks pelayanan BMKG secara cepat, tepat, dan akurat. Banyak hal yang dirasa sangat bermanfaat oleh para peserta, sebab ilmu yang diambil langsung dari para penulis profesional, tentunya sangat memotivasi.
Di sini juga bukan sekedar dilatih tepi dibimbing, dimana masukan dari para narasumber condong untuk membangunkan niat dan passion agar timbul kecintaan akan dunia kepenulisan sehingga kita dapat mengembangkan sayap di dengan membawa nama BMKG semakin cemerlang.
Diharapkan ada hasil memuaskan dari kegiatan pelatihan yang singkat ini. Selaras denga hal tersebut di akhir acara akan ada peluncuran buku yang berisi tulisan para peserta pelatihan. Peluncuran buku ini direncanakan akan di hadiri oleh Sekretaris utama BMKG bapak Widada Sulistya. Momen ini sebagai akhir rangkaian kegiatan pelatihan dan sebagai bukti konkret munculnya generasi penulis BMKG yang diharapkan dapat mengembangkan sayap serta membawa nama insan BMKG berjaya di dunia kepenulisan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H