Rahma Elika¹, Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd²
Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. Hal ini berdasarkan pada Pasal 35 Ayat 5 Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi. Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa Pendidikan  agama, Pancasila, kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia termasuk kepada kurikulum Pendidikan tinggi. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
Aspek integritas dan karakter mahasiswa menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Mengingat mereka merupakan pemimpin masa depan bangsa Indonesia. Dalam era globalisasi, di mana arus informasi, budaya, dan ideologi melintasi batas negara dengan sangat cepat, mahasiswa dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat memengaruhi nilai-nilai moral dan identitas nasional.
Peranan Pancasila di era globalisasi sangat dibutuhkan, mengingat mahasiswa saat ini mudah terpengaruh oleh berbagai arus informasi. Melalui pembelajaran pendidikan Pancasila, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan karakter positif serta keterampilan yang relevan dengan era digitalisasi.
Pancasila, selain befungsi sebagai dasar negara dan mengatur tatanan pemerintahan, juga berperan sebagai pedoman etika dan moral bagi seluruh warga negara. Menurut Suryadi (2008) "Pendidikan Pancasila adalah pendidikan yang berbasis nilai, yang bertujuan untuk membentuk karakter dan moral peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila."
Selain itu, nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, keadilan, dan kemanusiaan sangat relevan bagi kehidupan semua warga, termasuk mahasiswa. Nilai persatuan mendorong mahasiswa untuk bekerja sama dalam berbagai aktivitas, menghargai perbedaan, dan menciptakan lingkungan yang inklusif. Keadilan mengajarkan mereka untuk memperjuangkan hak-hak sesama dan menentang ketidakadilan, baik di kampus maupun dalam masyarakat. Sementara itu, nilai kemanusiaan mengajak mahasiswa untuk memiliki empati dan kepedulian terhadap orang lain, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Dengan menginternalisasi nilai-nilai ini, mahasiswa tidak hanya membangun karakter pribadi yang baik, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih adil dan harmonis.
    Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi diwajibkan karena beberapa alasan penting, diantaranya:
- Memahami identitas bangsa: Mahasiswa belajar tentang sejarah dan nilai-nilai Pancasila yang membentuk karakter bangsa, sehingga mereka dapat lebih menghargai identitas nasional.
- Pembentukan karakter: Pendidikan ini membantu mahasiswa mengembangkan sikap moral dan etika, membentuk individu yang bertanggung jawab dan berintegritas.
- Mempersiapkan pemimpin yang baik di masa depan: Dengan memahami nilai-nilai Pancasila, mahasiswa dilatih untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana di masa depan.
- Pengembangan sikap demokratis: Pendidikan ini mengajarkan pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi, menghargai perbedaan, dan bekerja sama untuk kebaikan bersama.
- Pengembangan pemikiran kritis dan analitis: Mahasiswa diajarkan untuk berpikir kritis, menganalisis permasalahan, dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, mata kuliah Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi juga menghadapi beberapa hambatan yang mengganggu efektivitasnya. Salah satunya adalah anggapan bahwa materi ini tidak relevan dengan bidang studi mahasiswa, yang menyebabkan kurangnya motivasi untuk mendalami pelajaran. Selain itu, metode pembelajaran yang kurang menarik, seperti ceramah monoton tanpa interaksi, membuat mahasiswa cenderung kehilangan minat.
Hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi melalui pendekatan inovatif, seperti metode pembelajaran yang interaktif, termasuk diskusi kelompok, dan simulasi. Selain itu, Pendidikan berbasis proyek dapat diadakan, dimana mahasiswa terlibat langsung dalam kegiatan sosial Bersama Masyarakat. Pendekatan ini akan memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila.
Pendidikan Pancasila termasuk kedalam mata kuliah wajib, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2012. Mata kuliah ini juga berperan penting terhadap pembentukan karakter dan moral mahasiswa. Pendidikan Pancasila selain membantu mahasiswa untuk memahami identitas nasional, juga dapat membantu membentuk sikap moral dan mempersiapkan mereka sebagai pemimpin masa depan. Namun terdapat hambatan dalam pelaksanaan nya, seperti anggapan ketidakrelevanan materi terhadap program studi yang di tempuh dan metode pembelajaran yang kurang menarik. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan pendekatan inovatif seperti metode pembelajaran interaktif dan Pendidikan berbasis proyek. Dengan demikian Pendidikan Pancasila dapat lebih efektif dalam membangun karakter mahasiswa.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga relevansi dan efektivitas Pendidikan Pancasila dalam kehidupan akademik kita. Pendidikan Pancasila bukan hanya sekadar mata kuliah, tetapi merupakan fondasi yang membentuk karakter dan moral kita sebagai generasi penerus bangsa. Institusi pendidikan perlu mengembangkan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik, serta mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam semua mata kuliah. Di sisi lain, mahasiswa diharapkan untuk aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat. Dengan kolaborasi ini, kita dapat memastikan bahwa Pendidikan Pancasila tetap relevan dan efektif, membentuk individu yang berintegritas dan siap menghadapi tantangan masa depan.