By : RAHMA FAJR MAWIDHA
PEMUDA KOK MASIH NETRAL-NETRALAN.
PEMUDA KOK ASIK DI ZONA NYAMAN
PEMUDA KOK ASAL CARI AMAN
Melihat dari Buku Proyeksi Penduduk Indonesia yang dilansir oleh -Info publik pada bonus demografi di SP 2020- pada tahun 2015-2045 yang digarap Bappenas, berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, Indonesia mengalami perubahan struktur penduduk yang cukup cepat.
Di Indonesia, penduduk usia muda bergerak menuju puncaknya pada tahun 2030-an. Pada periode tersebut, proporsi penduduk usia muda di lndonesia akan jauh lebih tinggi dari rata-rata negara Asia Tenggara. Pada periode inilah indonesia memiliki bonus demografi dimana pemuda merupakan mayoritas dengan usia produktif yang tinggi.
Menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009 mereka para pemuda adalah warga negara Indonesia yang berusia 16 sampai 30 tahun yang merupakan periode penting usia pertumbuhan dan perkembangan.
Dari sini bisa kita lihat bahwa kaum muda hari ini merupakan sebuah kekayaan sumber daya manusia yang harus dikelola dengan baik, dituntut untuk menumbuhkan sikap kesadaran yang tinggi akan inovasi, kreativitas, dan produktivitas yang harus di iringi dengan sikap humanity dan reigius sebagai suatu benteng kualitas pemuda.
Melihat dan menimbang, pertumbuhan kuantitas pemuda harus di sinergikan dengan pertumbuhan kualitasnya, Mengapa? Karena usia produktif memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan negaranya.
Kaum muda hari ini merupakan pemimpin pada zaman yang akan datang. Sehingga pemuda harus memiliki kualifikasi baik yang ditunjang oleh kemauan dan pendidikan yang memadai. Namun faktanya, kaum pemuda hari ini mayoritas banyak yang melakukan penyimpangan-penyimpangan sosial.
Hasilnya, mereka yang melakukan penyimpangan merasa tidak memberikan dampak terhadap sekitanya. padahal, dari hal kecil yang mereka lakukan akan mempengaruhi bagaimana tumbuh kembang dari masyarakat dan lingkungan sosial sekitarnya. Dari sinilah bukti bahwa kaum pemuda merupakan pemegang kendali tanggung jawab sosial itu sendiri.