Mohon tunggu...
rahimul hakim
rahimul hakim Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yogyakarta Telah Menginspirasi Saya

7 Oktober 2014   16:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Orang tua saya menaruh harapan kepada saya untuk dapat kuliah di perguruan tinggi yang ternama. Ia meminta saya untuk berjuang dengan iringan do’a mereka, dan sayapun menyanggupi keinginan mereka. Dan saya berjalan dengan iringan orang-orang yang saya cintai” kata Hakim mengutip sedikit memori beberapa tahun yang lalu. Sejak saat itu perjalanan hidup hakim penuh dengan inspirasi untukkuliah ke kota Yogyakarta. Awalnya ia terlalu pesimis bisa menuntut ilmu di kota pendidikan tersebut. Namun dengan dorongan hati yang selalu ia ingat keinginan orang tuanya, serta melihat orang-orang yang telah berhasil tamat di kota pendidikan tersebut, ia pun menambah tingkat perjuangannya agar dapat di terimadi salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di kota pendidikan tersebut.

“Yogyakarta telah menginspirasi saya” tambah hakim menceritakan keinginannya untuk kuliah di kota pendidikan tersebut kepada teman-temannya. Dan sejak itu pun di dalam benaknya tertanam keinginan besar untuk dapat lulus di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Yogyakarta. Ketika ia mengingat kembali memori perjuangannya untuk dapat kuliah di kota pendidikan tersebut air matanya selalu menetes, karena ia tahu betapa kerasnya perjuangannya untuk dapat diterima di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di yogyakarta yang menjadi pilihannya untuk melanjutkan pendidikannya tersebut. Ketika itu ia sangat mengalami getaran batin yang begitu kencang, karena ia tak namanya tercantum pada daftar namaorang-orang yang di nyatakan lulus dalam ujian Reguler Mandiri tersebut. Dan ketika ia berkeliling disekitar kampus tersebut, karena ia merasa ia tak akan pernah dapat mengenyam pendidikan di kampus pilihannya tersebut. Saat itu pun ia melihat beberapa tulisan-tulisan dari berbagai koran yang ada di Yogyakarta, dan ia melihat nama-nama penulis tersebut tercantum disitu nama penulis adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Tidak hanya satu tulisan, ia melihat banyak tulisan-tulisan tersebut dan semuanya hasil tulisan dari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sejak melihat karya-karya tulisan tersebut semangatnya kembali membara, ia bertekad “tahun depan saya akan kembali ke kota ini, ke kampus ini (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), ini tekadku” begitu kata hakim.

Lebih lanjut hakim mengenang bagaimana ia mengalami kegagalan saat mengikuti tes ujian Reguler Mandiri di UIN Sunan Kalijaga tersebut. Dan sempat harus kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang ada dikampungnya. Ia menjalani kuliah di kampus swasta tersebut dengan penuh ketidak nyamanan, karena dalam hatinya ia hanya ingin kuliah di Yogykarta. Dan walau akhirnya ia bisa menargetkan untuk kuliah di kampus swasta tersebut hanya satu semester saja, dan satu semesternya lagi ia habiskan waktunya untukbekerja dan belajar karena keinginannya untuk kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sangatlah besar. Dan pada akhirnya perjuangannya pun tidak sia-sia. Ia lulus di Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosoial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yang mana jurusan tersebut adalah jurusan yang sangat ia inginkan dari awal.

Tidak hanya itu, Hakim sangat terkesan kehidupan di Yogyakarta walupun ia hanya beberapa hari di kota pendidikan tersebut. Menurutnya, tidak salah jika Yogyakarta disebut city of tolerance. Toleransi menghubungkan budaya, cinta, kerja sama, tradisi, dan sejarah semua menjadi satu. Saat duniaperekonomian global mengahadapi tantangan sangat unik, kebijakan yang di ambil belumsampai hal-halyang kita yakini saat ini untuk kembali pada prinsip sebenarnya. Hakim mengaku kehidupan masyarakat yogyakarta serta para mahasiswa yang ada di yogyakarta yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya telah menginspirasinya untuk bertekad agar bisa di terima di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Yogyakarta tersebut yang disebut-sebut sebagai kota pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun