Pentingnya Penguasaan Ilmu Parenting Sebelum Menikah

Pernikahan merupakan rangkaian acara sakral yang menyatukan dua manusia sebagai pasangan yang sah secara agama dan negara. Pada hari pernikahan seringkali dua orang manusia dikatakan sebagai raja dan ratu sehari, sebab dihari itu semua orang baik itu keluarga teman dekat maupun tetangga akan melayani mereka bak seorang raja dan ratu.

Pernikahan jika dikaitan dengan teori psikoseksual Sigmud Freud. Manusia pada saat ini berada dalam tahap genital yang mana pada tahap ini saat kebangkitan seksual, sumber kepuasan seksual adalah seseorang diluar keluarga (Santrock, 2011) manusia membutuhkan pasangan lawan jenis untuk mengungkapkan hasrat seksual mereka, yang juga merupakan salah satu kebutuhan dasar atau id manusia dijelaskan oleh Sigmund Freud dalam teori psikoanalisisnya.

Namun, pernikahan bukanlah semata-mata hanya tentang seks dan hidup berdua saja. Sejatinya definisi pernikahan adalah menyatukan sepasang manusia untuk membangun sebuah kehidupan atau keluarga baru yang suci dan harmonis. Tetapi bukan hanya dua manusia, pernikahan juga menyatukan dua keluarga menjadi satu, menyatukan dua kepribadian yang berbeda menjadi satu, yang berhasil mereka atasi dengan saling mengisi dan melengkapi perbedaan tersebut.

Kelak setelah berlangsung sebuah pernikahan akan ada seorang buah hati yang menghiasi keluarga kecil itu. Seorang manusia yang lahir dengan usaha dari kedua manusia yang bersatu dengan cinta dan kasih sayang. Manusia kecil itu merupakan hasil dari benih cinta yang tertanam dari keduanya. Lantas apa peran dari ilmu parenting dalam usaha orang tua mengasuh anak-anak mereka?

Seorang manusia tumbuh berdasarkan didikan dari kedua orang tuaya, pada usia 0-1 tahun masa kehidupan anak adalah masa penentuan hidupnya. Hal ini telah dibicarakan dengan teori psikososial erik H erikson. Beliau membagai teori perkembangannya menjadi delapan tahap yang dalam hal ini menggunakan kata versus untuk membandingkan keduanya. Kata versus disini merupakan perbandingan jika seorang anak dapat melewati tahap perkembangan dengan baik atau malah sebaliknya dan apa yang akan terjadi jika sang anak melewatkan tahap perkembangan tersebut.

Pada tahap trust vs mis trust kepercayaan versus ketidakpercayaan merupakan tahapan pertama yang akan dilalui seorang bayi dalam perkembangannya, yang dialami dalam satu tahun pertama dari kehidupan seseorang. Pada tahap ini bayi akan menentukan apakah dunia yang menjadi tempat tinggalnya merupakan tempat yang aman dan menyenangkan untuk ditinggali, lalu apakah dunia yang mereka tinggali menerima kehadirannya sebagai seorang manusia. Dalam hal ini peran ibu atau pengasuhnya akan sangat menentukan perkembangan bayi kedepannya. Sang ibu akan membangun bonding kepada anaknya yang menumbuhkan rasa kepercayaan bayi terhadap dunia yang mereka tinggali. 

Namun  akibatnya jika bayi tidak mendapatkan rasa kepercayaannya terhadap dunia yang mereka tempati, maka bayi akan merasa tidak aman berada dalam dunia ini. Kelak ketika bayi sudah mulai tumbuh dewasa ia akan sulit membangun kepercayaan terhadap orang lain di karenakan gagal dalam perkembangan awalnya membangun kepercayaan terhadap orang dan dunia yang mereka tinggali. Maka dari itu saat seorang bayi lahir peran kedua orangtuanya akan sangat menentukan dalam tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun psikis kognitifnya.

Lantas bagaimana caranya agar orang tua dapat memahami dengan baik fase perkembangan anak dan cara melewati setiap fasenya dengan didikan yang baik?

Jawabannya adalah dengan menguasai ilmu parenting sebelum menikah. Mengapa demikian? Mrtin & Corber : 1997 dalam Meilia : 2012 mengartikan parenting sebagai serangkaian interaksi berkelanjutan antara orang tua dan anak, yaitu proses yang menyebabkan perubahan dari kedua belah pihak. Sejatinya definisi ilmu parenting dapat kita artikan sebagai pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak. Orang tua yang mampu memahami dengan baik fase perkembangan yang akan dilewati anaknya, maka dapat mempersiapkan dan menerapkan pola asuh positif yang akan berpengaruh pada tumbuh kembang sang anak.

Dalam hal ini, interaksi antara orang tua dan anak telah dimulai sejak anak lahir dari kandungan ibunya dan hadir dalam keluarga kecil itu. Tidak hanya berhenti sampai di situ proses ini berlangsung hingga orang tua berperan dalam melindungi, mengasuh dan membimbing anak menjadi manusia yang sesuai dengan harapan orang tuanya.

Setelah kehadiran anak tidak hanya menyebabkan perubahan pada diri si anak, namun juga kedua orangtuanya. Kehidupan yang awalnya mereka jalani berdua kini telah bertambah menjadi tiga dan seterusnya. Akan banyak perubahan untuk pasangan ketika mereka sudah menjadi orang tua. Dan bagi oarng tua yang    telah siap secara psikis dan fisik akan terlihat bagaimana cara mereka dalam mengkondisikan amarah, emosional yang berlebihan dan lain sebagainya. Mereka telah mengerti posisi mereka sebagai orangtua yang memiliki peran membimbing dan mengarahkan anaknya.