Mohon tunggu...
Rahill Syabani
Rahill Syabani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Merawat Akar Spiritual: Implementasi Lima Pilar Kemalikussalehan Dalam Kehidupan Sehari-hari

10 Desember 2024   12:35 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Merawat Akar Spiritual: Implementasi Lima Pilar Kemalikussalehan dalam Kehidupan Sehari-hari

Di tengah tantangan kehidupan modern yang sering kali melunturkan nilai-nilai spiritual dan sosial, konsep Kemalikussalehan menjadi angin segar. Dengan Lima Pilar---Iman yang Kuat, Etika Sosial, Pendidikan Berbasis Karakter, Keberlanjutan Lingkungan, dan Kolaborasi Komunitas---konsep ini menawarkan solusi holistik untuk membangun kehidupan yang lebih bermakna dan harmonis. Tulisan ini akan menguraikan jejak sejarah Kemalikussalehan, studi kasus implementasinya, analisis keberhasilannya, dan kesimpulan untuk pengembangan lebih lanjut.

Jejak Sejarah Kemalikussalehan

Kemalikussalehan berakar dari tradisi Islam Nusantara yang memadukan nilai agama dengan kearifan lokal. Dalam kunjungan lapangan ke Desa Trisakti, Jawa Tengah, praktik-praktik yang mencerminkan lima pilar Kemalikussalehan ditemukan telah menjadi bagian integral kehidupan masyarakat.

Desa ini dikenal dengan tradisi nyadran, yaitu ritual membersihkan makam leluhur yang menjadi sarana memperkuat hubungan spiritual dan sosial. Ritual ini mencerminkan Pilar Iman yang Kuat, di mana warga memanjatkan doa sebagai wujud syukur kepada Tuhan. Di sisi lain, nyadran juga memperkuat Pilar Etika Sosial melalui kebersamaan dalam kegiatan tersebut.

Selain itu, masyarakat Trisakti menerapkan pengelolaan lingkungan berbasis komunitas, seperti pembentukan kelompok tani organik. Praktik ini menunjukkan bahwa prinsip keberlanjutan lingkungan telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat lokal, mendukung Pilar Keberlanjutan Lingkungan.

Jejak sejarah Kemalikussalehan tidak hanya ditemukan dalam praktik tradisional, tetapi juga dalam gerakan pembaruan sosial oleh ulama dan tokoh agama yang memadukan dakwah dengan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Ajaran ini telah mengakar dalam kehidupan masyarakat, menjadikannya model spiritual yang relevan hingga kini.

Studi Kasus Implementasi Pilar Kemalikussalehan

Sebagai studi kasus, Kampung Inspirasi Hijau di Yogyakarta menjadi contoh menarik bagaimana lima pilar Kemalikussalehan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kampung ini merupakan komunitas berbasis lingkungan yang memadukan nilai spiritual, sosial, dan keberlanjutan dalam berbagai aspek kehidupan.

1. Pilar Iman yang Kuat

Kegiatan harian di Kampung Inspirasi Hijau dimulai dengan doa bersama. Tradisi ini memperkuat nilai spiritualitas di antara warganya, menciptakan harmoni batin yang menjadi dasar bagi seluruh aktivitas komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun