Mohon tunggu...
rahil hasbi
rahil hasbi Mohon Tunggu... -

jatuh cinta pada kata-kata itu selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Debat Kusir dan Menjadi Cerdas

12 Mei 2013   12:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:42 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baca/lihat berita akhir-akhir ini, bahasa dan komentarnya mirip2 dialog di sebuah forum XYZ (yang punya slogan freedom of speech tapi isinya sampah (soalnya free nya cuman buat mereka doang, pendapat orang lain tidak dianggap :), freedom of speech bagi mereka = kita setuju pendapat mereka,,).

Awal mula ketemu forum itu "hati membara" setengah mati , pengen balas, tetapi setelah beberapa saat baru nyadar, tidak ada gunanya, malah membuat kita terseret ke "level" mereka yang mungkin"pintar" tetapi tidak cerdas, berapa pun banyak penjelasan yang kita berikan akan dipatahkan oleh "minimnya" ilmu mereka akan masalah yang diperdebatkan...

Ini disebabkan karena manusia tidak memiliki pemahaman yang sama pada suatu masalah yang sama, karena ada yang memahaminya secara mendalam dan ada yang cuman dipermukaan. Apalagi ditambah dengan orang-orang yang merasa mengerti selangit tentang suatu masalah tetapi tidak berkecimpung didalamnya(dan mempraktekkannya (hanya pengamat yang dapat berita dari media)) ditambah rasa benci, sudah! lengkap deh.

Akhirnya yang saya lakukan adalah menertawakan mereka (para penganut freedom of speech di forum XYZ tersebut).

Seperti yang saya lakukan saat ini, tertawa atau minimal tersenyum lah, melihat bagaimana seseorang menuduh sesuatu yang dia tidak ketahui kebenarannya, tetapi ketika diberitahu oleh yang lebih tahu (malah praktisinya) dia tetap ngeyel dengan teori "mungkin" dan" katanya".

Intinya adalah jika dalam sebuah diskusi, jika A menghadap timur dan B menghadap barat, maka diskusi ini tidak akan pernah seimbang dan ketemu jalan keluar, yang ada jadi debat kusir. jika ingin berdebat yang cerdas mari menghadap ke arah mata angin yang sama. jika si pendebat tidak mau mengalah maka cukup dengan menjelaskan sekali saja, jika masih diajak muter-muter,maka diam dan tersenyumlah, (pada kasus saya tertawa :))

Mari menjadi cerdas dalam debat kusir, jika berasa "panas" dan ingin langsung membalas, diam beberapa saat dan jernihkan pikiran, cukup dengan memperlihatkan apa yang anda rasa benar tanpa harus memaksakan semua orang untuk mengerti . lebih banyak melakukan kebaikan demi kemajuan dari pada membela diri dalam debat kusir. jangan ikut terjerumus dalam suatu intrik dengan berperilaku buruk walau dengan tujuan membela kebenaran, karena menurut saya kebenaran hanya bisa dicapai dengan tingkah laku yang benar pula.

Pilih berita untuk disebarkan, pilih yang benar, selalu cek dan ricek, dont make joke, really!, it is not funny!

sekali lagi mari menjadi cerdas. Gelombang besar akan menjadi buih :)

salam damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun