Mohon tunggu...
Rahel Maretha
Rahel Maretha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication

positive vibes✨

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Multimedia dalam Ranah Jurnalisme

26 Februari 2022   22:47 Diperbarui: 1 Maret 2022   17:22 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan jurnalisme sejak hadirnya internet, salah satunya dapat dilihat melalui penyajian berita. Berkat proses digitalisasi, kita dapat membaca berita dengan media yang lebih variatif. Berita tidak hanya disajikan dengan teks saja, suara saja, atau video saja, namun dengan dua atau lebih media. Kini kita dapat membaca teks berita sekaligus melihat foto, gambar, grafis, mendengar audio, bahkan menonton videonya.

Perkembangan jurnalisme seperti ini menjadi bukti bahwa teknologi yang ada dimanfaatkan dengan baik untuk menghasilkan produk jurnalistik yang lebih jelas, faktual, dan berkualitas. Disebut dengan istilah 'Multimedia', dalam tulisan ini akan kita sedikit membahas tentang pengantar multimedia, khususnya dalam jurnalisme.

Multimedia dalam Jurnalisme

Dalam jurnalisme, multimedia merupakan sarana atau media komunikasi yang berorientasi pada penggunaan internet. Secara umum dapat dipahami sebagai media komunikasi yang disajikan menggunakan teks, suara, gambar, animasi, grafik, dan video dalam satu produk jurnalistik.

Menurut tokoh Deuze, multimedia dapat dipahami dengan dua pengertian, yaitu sebagai penyajian suatu berita dengan menggunakan dua atau lebih format media (teks, gambar bergerak dan diam, suara, animasi grafis, termasuk elemen interaktif dan hiperteks) pada situs web (jurnalisme online).

Pemahaman ini cenderung pada pada konten berita atau produk jurnalisme multimedia. Produk jurnalistik seperti ini dapat dilihat di media massa online, seperti kantor berita, situs berita, maupun kantor berita foto.

Selain itu sebagai penyajian berita yang terintegrasi, seperti pada situs web, Usenet newsgroup (kelompok diskusi internet), e-mail, SMS, MMS, radio, televisi, teleteks, surat kabar dan majalah. Di mana penyajian dalam berbagai media tersebut tidak harus selalu simultan. Pemahaman ini cenderung pada sistem organisasi di media massa. Bagaimana sistem atau proses suatu konten dipasarkan menggunakan berbagai media.

Ilustrasi Multimedia. Sumber: akupintar.id
Ilustrasi Multimedia. Sumber: akupintar.id

Kehadiran jurnalisme multimedia tidak hanya karena teknolgi web dan internet, namun juga dengan dukungan digitalisasi teknologi fotografi. Hal ini dimulai sejak tahun 1999 oleh munculnya kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR) dan dengan teknologi perekam video yang memiliki kualitas tinggi atau High Definition (HD) di tahun 2008. Selain itu, jurnalis foto mengungkapkan kekecewaannya pada hasil foto yang terbatas pada ruang media cetak dan foto dua dimensinya. Mereka ingin ada kemajuan hasil karya foto pada jurnalisme.

Perkembangan tersebut tentu menjadi tantangan baru bagi para jurnalis. Jurnalis dituntut untuk bisa memproduksi tidak hanya tulisan, namun juga gambar, audio, dan grafis yang berkualitas. Hal ini dilakukan untuk menunjang keaktualan berita dan agar terlihat lebih menarik. Penyajian suatu berita akan terasa hidup bila diwujudkan dengan visual, entah itu gambar diam atau bergerak. Selain itu, kemampuan untuk bercerita atau storytelling juga diperlukan untuk meningkatkan daya tarik pembaca.

Hal ini bukan untuk menciptakan genre visual baru, namun menjadi ruang di mana para jurnalis bisa membawa kemampuan estetika dan komitmen mereka untuk meliput. Peluang ini menjadi jalan terciptanya pasar, di mana komunitas dan organisasi dapat memproduksi konten mereka sendiri yang dapat dilakukan dengan para ahli di bidang lain, seperti ahli fotografi, video, grafis dan animasi. Hal ini juga dapat membuka lapangan kerja bagi para ahli tersebut.

Elemen - Elemen Multimedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun