Dalam dunia kesehatan, perawat memegang peran penting dalam memberikan pelayanan yang holistik kepada pasien. Tidak hanya keterampilan teknis yang dibutuhkan, tetapi juga sikap profesional yang berlandaskan kode etik keperawatan. Oleh karena itu, penerapan kode etik keperawatan sejak dini kepada mahasiswa keperawatan menjadi sangat penting. Hal ini bertujuan untuk membentuk karakter, tanggung jawab, serta kesadaran etis dalam menjalankan tugas dan fungsinya di masa depan.
Penerapan kode etik keperawatan di kalangan mahasiswa dapat dimulai dari berbagai aktivitas yang melibatkan praktik langsung di lapangan. Misalnya, mahasiswa keperawatan Universitas Bangka Belitung menunjukkan kreativitas mereka dengan merancang alat permainan edukatif dan kreatif untuk pasien anak-anak (Hendra, 2024). Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan kompetensi teknis, tetapi juga etika dalam memberikan kenyamanan dan pendekatan yang manusiawi kepada pasien.
Di sisi lain, mahasiswa keperawatan Universitas Syiah Kuala (USK) turut mengedukasi masyarakat tentang penanganan bencana dan bantuan hidup dasar di Desa Blang Krueng (Safrina, 2024). Kegiatan ini menunjukkan pentingnya tanggung jawab sosial dan kesadaran akan peran perawat sebagai agen perubahan di masyarakat. Aktivitas ini juga menekankan perlunya komunikasi yang baik dan sikap empatik dalam membantu masyarakat menghadapi situasi darurat.
Selain itu, program inovatif juga dilakukan oleh mahasiswa keperawatan Universitas Jember dalam acara SNC 2024 yang berfokus pada kesejahteraan lansia (Affianto, 2024). Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mengedepankan keterampilan teknis, tetapi juga nilai-nilai empati dan peduli terhadap kelompok rentan seperti lansia. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kode etik keperawatan dapat diterapkan melalui tindakan nyata yang berdampak positif pada masyarakat.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) turut berinovasi dengan menciptakan makanan bergizi berbasis kearifan lokal (PKM Center UMY, 2024). Upaya ini menunjukkan komitmen mereka dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan mempertimbangkan budaya dan nilai-nilai lokal. Ini adalah salah satu bentuk penerapan kode etik keperawatan, yakni menghormati budaya dan kebutuhan spesifik pasien.
Di tingkat akademis, penerapan kode etik juga diimplementasikan melalui kegiatan ilmiah seperti seminar internasional yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) (Maulana, 2024). Seminar ini menjadi wadah bagi mahasiswa dan tenaga pendidik untuk saling berbagi pengetahuan dan memperkaya pemahaman tentang pentingnya kode etik dalam praktik keperawatan.
Kode etik keperawatan tidak hanya tentang tanggung jawab profesional, tetapi juga mengenai kesadaran akan pentingnya menjaga martabat pasien, menjaga privasi, serta memberikan pelayanan yang adil dan setara. Oleh karena itu, mahasiswa keperawatan harus dibekali dengan pemahaman yang kuat mengenai prinsip-prinsip dasar kode etik ini sejak dini.
Dengan berbagai aktivitas di atas, mahasiswa keperawatan dapat belajar secara langsung tentang pentingnya penerapan kode etik dalam praktik sehari-hari. Melalui pendidikan formal dan kegiatan praktis, mahasiswa akan memiliki pondasi etika yang kuat saat mereka memasuki dunia kerja di masa depan.
Secara keseluruhan, penerapan kode etik keperawatan sejak dini sangat penting untuk membentuk calon perawat yang profesional, bertanggung jawab, dan berempati. Melalui berbagai inisiatif yang telah dilakukan oleh mahasiswa keperawatan di berbagai universitas, diharapkan nilai-nilai etis dan moral akan terus melekat dalam setiap praktik keperawatan yang mereka lakukan di masa mendatang.
Referensi:
Affianto, S. P. (2024, October 30). Membangun Lansia Tangguh: GEBRAKAN SNC 2024, Inisiatif Mahasiswa Keperawatan Universitas Jember untuk Kesejahteraan Lansia Halaman 1. Kompasiana.com. https://www.kompasiana.com/sania45455/6721cbb3ed64153db331f2c2/membangun-lansia-tangguh-gebrakan-snc-2024-inisiatif-mahasiswa-keperawatan-universitas-jember-untuk-kesejahteraan-lansia