Mohon tunggu...
Rahel panjaitan
Rahel panjaitan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa semester 1 Teknik Arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengapa Pemilu 2024 Penuh Kontroversi Jokowi-Gibran?

9 Februari 2024   17:40 Diperbarui: 9 Februari 2024   17:42 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru besar Universitas Indonesia protes kepada pemerintahan jokowi

Berdasarkan informasi terkini, ada beberapa alasan mengapa para profesor di Universitas Indonesia melakukan protes terhadap Presiden Jokowi 

  • Mahasiswa Indonesia menuntut agar Presiden Jokowi tetap netral sebelum pemilihan, dan sekitar 100 mahasiswa menggelar aksi di Jakarta untuk memprotes apa yang mereka anggap sebagai bias politik.
  • Komunitas akademik di seluruh negeri menyerukan pemilihan umum yang adil dan transparan, dengan menyatakan kekhawatiran tentang integritas pemilu.
  • Presiden Jokowi mendapat kecaman atas dukungannya terhadap pencalonan presiden Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang mungkin telah berkontribusi terhadap protes tersebut.
  • Komunitas akademik di Universitas Gadjah Mada (UGM) mengeluarkan petisi yang menuduh pemerintahan Presiden Jokowi melakukan "deviasi" dari prinsip-prinsipalah  tertentu.

Presiden Jokowi menghadapi tuduhan melanggar konstitusi. Seorang hakim Indonesia dari Mahkamah Konstitusi dinyatakan bersalah atas konflik kepentingan atas keterlibatannya dalam putusan yang membuka jalan bagi putra tertua Presiden Jokowi untuk ikut dalam pemilihan presiden. Presiden Jokowi mendapat kecaman atas dukungannya terhadap pencalonan presiden Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang menurut beberapa kritikus mungkin melanggar prinsip-prinsip konstitusi.

Seorang pengamat mengkritik pernyataan Presiden Jokowi bahwa seorang presiden yang sedang menjabat bebas untuk mendukung dan berkampanye untuk setiap kandidat presiden, yang dianggap melanggar hukum dan penyalahgunaan kekuasaan.

Kelayakan Prabowo Gibran sebagai kandidat presiden. Kepala Komisi Pemilihan Umum dinyatakan bersalah karena tidak mengubah aturan sebelum menerima pendaftaran pemilihan Gibran. Selain itu, Menteri Pertahanan Indonesia dan kandidat presiden Prabowo Subianto mengumumkan putra tertua pemimpin petahana Joko Widodo sebagai pasangannya. Namun, perlu diingat bahwa informasi lebih lanjut mungkin diperlukan untuk sepenuhnya memahami sejauh mana kelayakan Prabowo Gibran sebagai kandidat presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun