Mohon tunggu...
Sri Rahayu Ning Sulastri
Sri Rahayu Ning Sulastri Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang mahasiswi semester akhir yang sudah terjun dalam dunia pendiidikan selama hampir 6 tahun dan menjadikan nya sebagai ladang pahala

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadikan Permainan sebagai Alternatif Media Belajar Matematika

14 Juli 2022   18:30 Diperbarui: 14 Juli 2022   18:35 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam proses pembelajaran, peran media sangatlah penting agar materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa dengan mudah. Pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif jika dapat melibatkan seluruh siswa secara aktif. Sehingga, dibutuhkan media belajar yang menarik minat siswa untuk aktif belajar.

Banyak hal disekitar yang dapat dijadikan sebagai media dalam belajar. Terutama pada pembelajaran matematika yang sering membuat siswa merasa jenuh dan mengantuk ketika proses pembelajaran berlangsung. Sehingga guru harus bisa mencari cara agar siswa dapat tertarik untuk belajar matematika di kelas. Tidak hanya melalui buku. Belajar matematika juga bisa menggunakan permainan, loh! Salah satu permainan yang dapat dijadikan media belajar pada pembelajaran matematika adalah Monopoli. Permainan papan ini dulu sering dimainkan anak-anak hingga orang dewasa. Tapi sekarang sudah jarang sekali terlihat anak-anak yang memainkannya.

Monopoli merupakan permainan papan yang dapat dimainkan oleh 2-4 orang pemain. Cara bermainnya adalah dengan melempar dadu untuk menentukan jumlah langkah dan petak yang harus dipijak. Setiap pemain akan diberi semacam bidak atau yang biasa disebut wong-wongan dalam berbagai macam bentuk. Bidak ini digunakan untuk melangkah memutari papan monopoli.

Setiap pemain akan diberi uang awal dalam jumlah yang sama tiap orangnya dan dapat digunakan untuk membeli petak tanah dan transaksi lainnya seperti membayar denda atau pajak. Dari pembelian petak tanah tersebut, si pemain akan menjadi tuan tanah dan mendapatkan kartu hak milik atau sertifikat tanah yang nantinya dapat didirikan rumah sampai hotel. Jika salah satu pemain memijakkan kaki di petak tanah yang sudah bertuan, maka pemain tersebut diwajibkan membayar sewa. Setiap petak tanah mempunyai harga sewa yang berbeda, mulai dari yang termurah, sampai yang termahal. Dan jika tanah sudah didirikan rumah atau hotel, harga sewanya juga berbeda pula, biasanya yang paling mahal adalah hotel.

Dari penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa permainan monopoli dapat digunakan sebagai media belajar matematika. Kita dapat mengaitkan permainan monopoli dengan unsur-unsur matematika. Contohnya : pengocokan dadu saat akan melangkah merupakan konsep peluang, dimana pemain dapat memperkirakan kemungkinan dadu yang muncul. Selain itu juga proses jual beli menggunakan uang mainan dapat meningkatkan kemampuan pemain dalam berhitung. Agar uang tidak habis dan bangkrut, sehingga kalah dalam permainan.

Dengan menerapkan permainan monopoli pada media belajar matematika, kita dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk siswa. Siswa tidak akan lagi merasa jenuh dan akan semangat mempelajari matematika.

Ada banyak sekali permainan yang dapat kita manfaatkan untuk media belajar matematika. Selain sebagai media dalam belajar matematika, kita juga bisa sekaligus mengenalkan macam-macam permainan anak-anak yang mulai terlupakan dan tergantikan oleh gawai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun