Teknologi mengalami perubahan yang sangat drastis. Dampaknya, banyak kebiasaan yang juga ikut berubah. Misalkan saja, kalau dulu kita berkumpul bersama teman-teman atau anggota keluarga maka akan menghabiskan banyak waktu mengobrol. Kalau sekarang, masing-masing sibuk dengan gadget. Zaman dulu, anak-anaklah yang banyak tidak mengerti tentang teknologi misalkan bagaimana cara memasang kaset video namun sekarang, justru orang tua yang sering bertanya karena banyak yang masih gaptek.
[caption caption="Social Media Week Jakarta (dokpri Rahayu)"][/caption]Perubahan yang demikian cepat juga memaksa bank untuk terus berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan teknologi. Sekarang segala sesuatu serba canggih maka layanan bank juga semakin cepat dan inovatif. Zaman dulu bank hanya melayani dengan cara bertatap muka sehingga nasabah harus datang ke cabang-cabang terdekat untuk menabung dan mengambil uang. Kemudian pelayanan semakin baik karena nasabah bisa melakukan banyak transaksi tanpa harus ke bank. Cukup melakukan transaksi melalui mesin ATM selama 24 jam. Nasabah BCA saat ini malah semakin dimudahkan karena setor tunai tidak harus ke teller, bisa dilakukan melalui ATM.
Kini, bank menyerap sistem berbasis teknologi komputer sehingga layanan bank bisa diakses nasabah tanpa mendatangi mesin ATM. Dengan menggunakan koneksi internet, nasabah bisa melakukan berbagai transaksi yang dikenal dengan sebutan internet banking. Terakhir layanan perbankan semakin dikembangkan sehingga transaksi bisa menggunakan handphone (mobile banking). Mobile banking atau m-banking merupakan salah satu fasilitas perbankan yang menggunakan sistem informasi dan teknologi yang hasilnya sangat diminati nasabah.
Menurut Armand Hartono, seorang direktur BCA dalam acara Social Media Week Jakarta pada tanggal 25 Februari 2016, transaksi BCA yang tertinggi saat ini adalah mobile banking yang mencapai 14 juta transaksi per hari. Tentu saja, karena hampir semua fasilitas yang di mesin ATM bisa dilakukan melalui perangkat mobile (handphone) kecuali dalam pengambilan uang cash. Awalnya m-banking ini hanya populer di dunia bisnis, namun kini hampir semua nasabah menggunakannya karena kemudahan yang ditawarkan seolah membuat nasabah memiliki mesin ATM sendiri yang bisa dibawa kemana saja. Perkembangan pengetahuan memang memaksa bank mengubah transaksi manual menjadi transaksi yang mengutamakan teknologi.
[caption caption="Armand Hartono dalam acara Social Media Week menjelaskan mengenai Future Banking (dokpri Rahayu)"]
[caption caption="Armand Hartono menjelaskan mengenai perkembangan BCA saat ini (dokpri Rahayu)"]
Agar tidak kalah ditelan perubahan teknologi yang demikian cepat, menurut Armand Hartono selain harus memiliki strategi khusus dan fokus, perbankan harus mampu membangun koneksi dengan banyak menjalin hubungan dengan komunitas dan media. Armand Hartono menyadari sebanyak apa pun karyawan yang direkrut tidak akan mampu melayani seluruh pertumbuhan customer yang demikian pesat. Bank membutuhkan komunitas sehingga diharapkan mampu memberikan pengetahuan banking dan membuat BCA semakin dekat di hati nasabah. Salah satu kolaborasi BCA dengan komunitas adalah dengan merangkul komunitas pecinta sepakbola.
Banyak perkembangan teknologi dalam dunia perbankan namun BCA sangat selektif memilih aplikasi teknologi karena selalu mengembalikan kepada visi untuk menjadi bank transaksional terkemuka. Teknologi akan diserap bila dinilai memang mampu membuat kegiatan operasional semakin efisien dan layanan nasabah semakin sempurna.
[caption caption="Sakuku: Salah satu produk BCA yang terbaru (dokpri Rahayu)"]
Terakhir sebagai penutup Armand Hartono menambahkan kalau setiap bank mempunyai akses yang sama atas teknologi. Bank apa saja mampu membeli teknologi, namun persoalan yang sesungguhnya adalah bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut menjadi tepat guna. Jangan sampai yang terjadi ‘intel inside, lemot outside’. Semuanya membutuhkan strategi, sumber daya manusia yang berkualitas, dan penerapan teknologi tepat guna sesuai visi bank karena people don’t need bank, they need banking. Demikian penuturan Armand Hartono.
Â