[caption caption="Menteri Rizal Ramli, Salah Satu Anak Yatim Piatu yang Sukses"]
[/caption]Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli ternyata seorang yatim piatu yang ditinggal kedua orang tua di usia belia. Tidak memiliki ayah dan ibu bagi sebagian orang merupakan kekurangan dan kendala.
Namun bagi seorang Rizal Ramli keprihatianan justru pemicu semangatnya untuk meraih keberhasilan. Beliau percaya pasti selalu ada hikmah dibalik suatu peristiwa. Semenjak ditinggal orang tua, beliau bermetamorfosis menjadi seorang anak yang mandiri dan tetap tangguh meskipun ujian hidup yang dialaminya sungguh berat.
Rizal Ramli percaya bahwa pendidikan adalah sebuah jalan keluar yang membawa kepada keberhasilan hidup. Walaupun tidak memiliki biaya yang cukup, setelah tamat SMA beliau melanjutkan kuliah di ITB. Biaya pendidikan diperoleh dengan bekerja keras dan tanpa mengeluh. Beliau bekerja di sebuah percetakan dan memanfaatkan keterampilan berbahasa Inggris sebagai penerjemah buku-buku dan makalah berbahasa Inggris.
Rizal Ramli mengatakan untuk menjadi seorang yang sukses kita harus bermental juara. Seorang yang bermental juara tidak harus menonjol di segala bidang. Sebagai contoh, beliau saat sekolah hanya suka pelajaran Matematika, Bahasa, dan Sejarah. Selain itu nilai-nilai beliau biasa saja. Meskipun hanya menyukai ketiga mata pelajaran tersebut, beliau selalu mengasah bidangnya dan selalu berpikir out of the box. Misalkan sebuah soal Matematika biasanya dipecahkan dengan tujuh langkah, beliau mencari cara bagaimana menyelesaikan dalam tiga tahap.
Beliau juga mengatakan bahwa seorang yang ingin sukses harus berani menyuarakan kebenaran. Banyak orang yang pintar di Indonesia namun jarang yang berani menyuarakan kebenaran. Itulah sebabnya masih banyak penguasa yang tidak jujur. Keberpihakan beliau pada rakyat dibuktikan dengan keberanian mengkritik kebijakan era pemerintahan orde baru yang dianggap merugikan rakyat. Keberanian tersebut menyebabkan beliau sempat dijebloskan ke dalam penjara. Meskipun saat ini beliau berada dalam lingkaran pemerintahan, sikap kritis beliau ternyata belum berubah.
Kompasianival 2015 merupakan kesempatan yang baik bagi saya untuk bertatap muka langsung dan bertanya kepada beliau. Saya menyampaikan kepada beliau kalau sebenarnya banyak anak muda Indonesia yang dulunya idealis, berani menyuarakan kebenaran, dan mendengung-dengungkan anti korupsi namun pada akhirnya melempem. Pada saat dia diberikan jabatan malah korupsi. Bagaimana saran seorang Rizal Ramli agar anak muda tetap berintegritas dan hatinya tidak mudah terkontaminasi oleh pejabat lain yang telah melenceng?
Beliau menjelaskan perbedaan penguasa zaman dulu dengan yang sekarang. Dulu, seseorang dipenjara terlebih dahulu kemudian menjadi pejabat kalau sekarang terbalik, penguasa menjadi pejabat dahulu baru masuk penjara. Apa yang bisa menjaga hati seseorang untuk tetap berjalan lurus adalah diri orang itu sendiri dan ketegasan hukum. Seseorang yang memiliki hati dan cinta kepada Indonesia tidak akan mencuri keuntungan demi kepentingan pribadi. Beliau mengajak agar rakyat berani menyuarakan kebenaran. Pasti ada risiko yang dihadapi namun selama kita benar tidak perlu gentar.
Siapa yang menyangka kerja keras seorang anak yatim piatu ternyata mampu membawanya menjadi seorang menteri yang jujur dan disegani. Kisah beliau adalah bukti kalau kesuksesan tidak ditentukan oleh ada tidaknya orang tua. Betapa pun buruknya kondisi saat ini kita berhak untuk sukses asalkan tidak menjadikan kekurangan sebagai hambatan untuk kemajuan. Keadaan buruk saat ini bukan jaminan kalau masa depan pasti gelap. Tetap bekerja keras, belajar dengan tekun, jujur, dan percayalah kepada mimpi kita. Maka kita pasti akan berhasil.
---
Salam,
Rahayu Setiawati Damanik