Saya membaca sebuah tulisan Ibu Fey Down yang mengisahkan tentang para istri kesepian yang terkena penipuan. Salah satu pelaku penipuan yang menjadikan istri kesepian sebagai sasaran empuk adalah para scammers. Para scammers ini berusaha menipu para istri tersebut dengan menyamar sebagai pria ganteng yang jatuh cinta kepada istri kesepian. Si scammers dengan jurus rayuannya berhasil mengajak istri kesepian untuk mengirimkan foto tak pantas bahkan foto bugil istri. Foto ini pun bisa menjadi senjata untuk memeras uang sang istri yang ketakutan melaporkan pemerasan yang dia alami kepada suami atau polisi. Selengkapnya  bisa membaca di sini.Â
Tulisan tersebut sungguh membuat prihatin. Bagaimana mungkin istri yang merasa kesepian bisa mencari-cari hiburan dari lelaki yang ternyata penipu?! Istri yang merasa kesepian umumnya mengatakan kalau dulu suaminya sangat perhatian, romantis, mengutamakan keluarga, sering mengajak makan di luar, dan bertukar pikiran. Kini suami sering acuh tak acuh, sibuk dengan pekerjaannya, dan tiada romantisme lagi. Perubahan sikap suami membuat istri merasa kesepian dan hampa padahal istri masih sangat membutuhkan kehangatan, romantisme, rasa dicintai, dan dilindungi suami. Istri pun tak jarang merasa bak bunga kering yang tak dirawat oleh si empunya sehingga menimbulkan perasaaan diabaikan.
Beruntung bila suami mengerti kalau salah satu kebutuhan istri adalah untuk diperhatikan dan diberikan sikap romantis namun bila suami tidak mengerti sebaiknya istri jangan kecewa. Sebab pria memang sulit bersikap romantis pada istri yang sudah dia dapatkan. Ada perasaan securekarena sudah merasa memiliki istri. Suami pun lebih terfokus dan tenggelam pada kesibukannya demi kesejahteraan anak dan istri juga. Selama suami belum menyadari kekeliruannya, sebaiknya istri berbesar hati dan mencari cara untuk menghilangkan kesepian. Daripada melayani rayuan pria gombal yang hanya memberikan hiburan sesaat namun berpotensi menjerumuskan istri pada perilaku yang tidak seharusnya lebih baik melakukan beberapa saran berikut ini:
Menekuni hobi sehingga saat rasa kesepian muncul istri bisa mengalihkan pikiran pada hobi tadi. Misalkan istri suka menulis, bisa mencurahkan kisahnya dalam bentuk tulisan. Siapa tahu bisa menjadi sebuah novel yang terinspirasi dari kisah pribadi. Istri juga bisa menjalin pertemanan dan membangun interaksi dengan banyak teman wanita lainnya, rekan kantor, atau kerabat. Saat bersosialisasi hidup akan terasa lebih berwarna dan bisa menjalin ikatan batin dengan banyak orang.
Mengajak anak-anak bermain di tempat yang belum pernah dikunjungi juga bisa mengurangi rasa kesepian karena mereka sungguh menyayangi, menghargai, dan selalu menanti kehadiran sang ibu. Tidak kalah penting, istri sebaiknya memiliki tujuan hidup, cita-cita, dan berjuang untuk itu. Bangkitkan gairah dengan membayangkan kalau hari esok akan memberikan kesuksesan untuk istri dan siapkan strategi setiap hari apa yang harus dilakukan untuk meraih cita-cita tersebut. Bila rasa kesepian masih menghantui dekatkan diri kepada Sang Maha Kuasa. Sadari kalau Dia sungguh peduli dan menerima istri sebagaimana adanya. Bila mengingat ada yang demikian mengasihi kita maka otomatis rasa kesepian itu akan hilang dengan sendirinya.
Salam,
Rahayu Damanik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H