[caption caption="Ilustrasi-Katniss Everdeen(Wikipedia)"][/caption]Setiap pergantian tahun, kami sekeluarga selalu berkumpul pukul 00.00 di rumah saya dan membuat acara renungan untuk menyambut tahun baru. Menurut bapak saya, setiap memulai langkah termasuk memasuki tahun yang baru harus diawali dengan doa sebagai tanda ucapan syukur dan memohon perlindungan Tuhan. Hampir setiap tahun baru, bapak saya pasti akan memberikan nasihat utama.
Bapak mengatakan tahun baru sama seperti sebuah kertas putih yang harus diisi dengan hati-hati. Itulah sebabnya mengapa saat saya kecil sangat hati-hati di hari-hari pertama tahun yang baru. Saya takut dianggap nakal. Khawatir kalau orang tua berpikir masih hari kedua, “kertas putih” milik saya sudah “dicoret-coret” dengan kebadungan masa kecil. Bila tahun baru sudah lebih dari seminggu, biasanya kehati-hatian untuk mengisi kertas putih sudah terlupakan.
Setelah bapak pergi meninggalkan dunia, bagi saya tahun baru itu tidak sama dengan kertas putih. Saya cenderung menilai tahun baru artinya memasuki sebuah hutan baru yang berbeda dengan hutan sebelumnya. Tidak tahu bagaimana karakteristik hutan yang baru ini. Apakah hewan di dalamnya lebih buas atau mungkin banyak tanaman indah yang ternyata buahnya mengandung racun. Saya benar-benar tidak paham, yang pasti saya harus tetap siaga! Kira-kira mirip Katniss Everdeen yang harus tetap bertahan hidup di tengah permainan Hunger Games.
Perbedaannya, Hunger Games diciptakan dan dikendalikan oleh seorang penguasa brutal yang tidak berbelas kasih. Penguasa di hutan saya sungguh baik hati. Walau tidak bisa dilihat, Dia menyertai dan memberikan strategi jitu untuk menaklukkan hutan yang sangat ganas. Setiap saya kehabisan bahan makanan, tenaga, atau kesakitan selalu ada pertolongan dari-NYA. Mirip Katniss yang sering menerima pertolongan dari para sponsornya.
Bagaimana teman-teman mendefenisikan tahun baru? Mungkin ada yang berpendapat seperti bapak atau mungkin setuju dengan saya. Terlepas dari berbagai sudut pandang, kalau saya suka cara Katniss yang dengan cepat meninggalkan kegagalan, penyesalan, dan kekecewaan sebelumnya supaya bisa memfokuskan perhatian sepenuhnya menghadapi tantangan di depan yang mungkin lebih besar. Meninggalkan beban yang mengganggu dan memusatkan pikiran ke depan demi bertahan hidup, membangun harapan, dan impian yang lebih besar besar untuk menggapai kemenangan. Selamat menyongsong tahun yang baru !!
Salam,
Rahayu Setiawati Damanik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H