Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lihat Dulu Wanita di 'Belakang' Ahok

15 Maret 2016   16:50 Diperbarui: 15 Maret 2016   17:29 10685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jangan anggap enteng peran wanita di balik para pejabat (t24.com.tr)"][/caption]Salah satu cara menilai calon pemimpin adalah dengan melihat siapa wanita di 'belakangnya' (istrinya) karena banyak suami yang cenderung mudah dipengaruhi istrinya. Pengaruh ini bisa negatif atau positif tergantung karakter sang istri. Ada tiga hal yang bisa membuat para pria bisa jatuh yaitu harta, tahta, dan yang tak kalah penting adalah wanita.

Pembaca pasti sudah pernah mendengar kalau budaya korupsi tidak luput dari pengaruh seorang wanita. Oleh karena itu, sebelum memilih pemimpin perlu dilihat siapa wanita yang mendukungnya. Jangan menganggap remeh keberadaan perempuan di balik para pejabat. Perempuan tugasnya bukan hanya sekedar memasak, mengurus rumah tangga, atau merawat anak. Lihatlah jauh ke dalam, perempuan bisa memengaruhi nasib warga satu provinsi atau bangsa dengan memanfaatkan jabatan sang suami. Perempuan adalah kaum yang cerdas dan pintar membujuk, masalahnya bagaimana sang wanita mempergunakan kepintarannya? Apakah kelihaiannya digunakan untuk mendukung tugas suami dalam mensejahterakan masyarakat atau malah memengaruhi suami memenuhi sesuatu yang terlalu jauh di luar kemampuannya? Perhatikanlah potensi wanita di balik calon pemimpin tersebut yang bisa saja menjadi racun dunia atau sebaliknya penawar bagi duka lara.

Seorang perempuan memberi pengaruh positif bagi jabatan sang suami bila dia senantiasa mengingatkan dan mendorong suami agar tetap berjalan lurus. Demikian juga gaya hidupnya bisa menyesuaikan dengan penghasilan keluarga, jauh dari sikap gila harta yang pada akhirnya mendorong suami menghalalkan segala cara demi memperoleh barang impiannya. 

Walau tidak semua kasus korupsi didorong oleh pengaruh istri namun sedikit banyaknya istri berperan mencegah atau mendorong suami melakukan korupsi. Suami mana yang tidak akan luluh karena setiap hari menerima bujukan istri untuk membelikan barang yang sebenarnya jauh dari kemampuan ekonomi keluarga. Demi membahagiakan sang istri, suami bisa saja kalap dan berusaha memenuhi tuntutan istri dengan cara yang tidak halal.

Carilah calon pemimpin yang bukan hanya jujur namun istrinya juga bisa dipercaya. Saya menilai hal tersebut ada pada Pak Ahok dan Ibu Vero yang kedua-duanya sama-sama berintegritas dan takut akan Tuhan sehingga tidak akan mudah menjual kejujurannya dan mengkhianati Tuhan dan masyarakat yang memberi kepercayaan padanya.

Ibu Vero mendorong dan mendukung 100% upaya Pak Ahok dalam memberantas korupsi dalam pemerintahan. Ibu Vero senantiasa mendorong sang suami agar bisa cerdik dalam mengatasi berbagai persoalan namun di sisi lain harus memiliki hati yang tulus dan jujur. Luar biasanya, walau Ibu Vero statusnya ‘meningkat’ menjadi istri Gubernur, namun tidak ada perubahan gaya hidup yang drastis. Semuanya berjalan seperti biasanya.

Pernah dulu, saat Pak Ahok mengajukan banding dalam Pilgub Bangka Belitung, beliau ditawari membayar sejumlah uang agar bisa dimenangkan sebagai gubernur. Saat Pak Ahok menanyakan bagaimana pendapat ibu Vero, istrinya tersebut mengingatkan Pak Ahok akan komitemen hidup jujur dengan memberikan pertanyaan yang menyentuh hati, “Mau menjadi pengikut Barabas atau pengikut Yesus?” Jawaban ini sekaligus mengingatkan Pak Ahok akan komitmen menjadi pengikut Yesus yang jujur dan berintegritas bukan seperti Barabas yang adalah penjahat kelas kakap.

Ibu Vero dengan tegas menolak Pak Ahok menempuh jalan licik meskipun hal tersebut berpotensi menguntungkan dirinya. Ibu Vero menilai kalau lebih baik mengalah daripada menempuh jalan tidak benar. Jadi, bukan hanya sosok Pak Ahok yang jujur demikian juga dengan sang istri yang ternyata mampu menjadi penopang suami dalam melangkah di jalan benar demi menjalankan hidup yang berkenan di hadapan Tuhan dan bermanfaat maksimal bagi warga negara. Saya tidak ragu memilih Pak Ahok seorang pribadi yang bisa dipercaya dan memiliki pendamping hidup yang jujur. Bagaimana dengan teman-teman?

 

Salam,

Rahayu Damanik

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun