Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Pertanyaan “Kapan Kawin?”

1 Maret 2016   09:29 Diperbarui: 1 Maret 2016   10:11 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="wanita Single (www.oe24.at)"][/caption]Bila usia seseorang sudah dua puluh lima tahun, hampir tiga puluh, atau mungkin lebih tetapi masih belum menikah entah kenapa tiba-tiba banyak sekali yang berubah menjadi perhatian. Beberapa pertanyaan diajukan kepada sang jomblowan/jomblowati.

1. “Kapan kawin?” (Defenisi kawin menurut KBBI: membentuk keluarga dengan lawan jenis.)

2. Bila sedang mengikuti acara pernikahan, “Kapan nyusul?”

Soalnya banyak yang berpendapat kalau usia tersebut adalah sedang dalam usia ‘kritis’. Bahkan tidak jarang pertanyaan di atas ditambah dengan embel-embel, “Jangan lama-lama, keburu kiamat!” atau “Anak gw sudah tiga, masa sih lo nikah aja belum? Jangan terlalu milih-milihlah!”

Bagi yang sedang tidak punya calon atau pacar sama sekali, mungkin pertanyaan tersebut terdengar seperti ngeledek. Soalnya, calon saja belum ada bagaimana mau menikah? Tetapi ada juga yang tetap santai menanggapi dan merasa pertanyaan tersebut hanyalah sebentuk perhatian.

Golongan ini biasanya menjawab sekenanya seperti:

1. "Kawinnya bulan May. May be yes, may be no!"

2. "Nikahnya mudah-mudahan tahun depan, kalau enggak yah tahun depannya lagi!"

3. "Let it flow aja!"

Tetapi, bila terlalu sering ditanya bisa membuat yang ditanya yang awalnya kebal lama-lama merasa kesal. Bahkan ada yang menjadi enggan pergi ke kondangan atau acara keluarga karena risi diajukan pertanyaan yang itu-itu lagi. Seolah si penanya yang lebih antusias menunggu datangnya jodoh, tidak peduli kalau yang ditanya sudah ‘jungkir balik’ mencari-cari jodoh namun kenyataannya memang belum dapat-dapat juga.

Sebaiknya bagaimana sikap seseorang bila ada yang rada kepo pengen tahu urusan pribadi mengenai yang satu ini? Menurut saya, lebih baik jangan diambil hati karena bisa bikin sakit apalagi kalau terlalu dipikirkan. Anggap saja di penanya sedang melontarkan pertanyaan standar untuk mencairkan suasana setelah lama tidak bertemu. Berikan jawaban santai namun serius seperti: “Belum ada cowok yang beruntung nih, mendingan tunda dulu daripada tabrak sana-sini. Bantu cari donk!” Menurut saya, jawaban tersebut menunjukkan kalau dia seorang yang tidak sensitif dan bisa menanggapi sesuatu dengan santai. Si penanya juga menjadi mengerti memang untuk mendapatkan yang tepat di hati bukanlah perkara mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun