Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Hanya Valentine, Merayakan Natal juga Berpotensi Haram

12 Februari 2016   16:37 Diperbarui: 13 Februari 2016   00:13 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi-Valentine Halal Bila Dirayakan Dengan Motivasi Tulus Berbagi Kasih (www.cheapcaribbean.com)"][/caption]Menjelang hari Valentine, banyak sekali perdebatan di Televisi atau media yang membahas mengenai kehalalan perayaan Valentine. Haramkah merayakan Valentine bagi seorang non Muslim seperti saya? Sebenarnya Seorang Kristiani juga bisa menganggap kalau merayakan Valentine itu haram karena halal-haramnya sesuatu dinilai dari apa yang ada di dalam hati seseorang. Merayakan hari Valentine tidaklah haram bagi seorang Kristiani namun bila perayaan kasih sayang tersebut dibumbui dengan cara-cara yang membuat hati seseorang berdosa maka menjadi haramlah perayaan Valentine yang dilakukan seseorang tadi.

Misalkan sepasang muda-mudi yang masih berstatus pacaran merayakan Valentine dengan raba-rabaan dan seks bebas maka menjadi haramlah perayaan Valentine yang dia lakukan. Atau bila acara Valentine-nya mengandung unsur judi, mabuk-mabukan, atau hal lain yang membuat hatinya tercemar maka perayaan Valentine yang dia lakukan pun menjadi haram. Namun bila seorang Kristiani merayakan Valentine sebagai perayaan untuk berkomitmen lebih mengasihi suami-istri, anak-anak, atau orang-orang yang kurang beruntung maka perayaan Valentine tersebut adalah halal dan malah mendatangkan manfaat bagi diri dan keluarganya.

Meskipun Valentine berpotensi untuk memberikan suatu manfaat yang baik namun tidak ada kewajiban melakukan perayaan Valentine, hal tersebut hanya sebagai pilihan saja karena untuk mengungkapkan kasih sayang tidak harus di tanggal 14 Februari. Kapan saja bisa, hanya kalau dibuat di satu hari yang khusus akan terasa lebih spesial dan bisa menjadi momen serta kenangan yang indah. Kira-kira seperti hari Lebaran, kita kan tidak hanya Lebaran saja saling memaafkan, namun setiap hari.

Valentine, ibarat merayakan hari ulang tahun, boleh dirayakan boleh tidak. Perayaan ulang tahun juga berpotensi menjadi haram, misalkan sang kekasih merayakan ulang tahun pacarnya dengan cara-cara yang melampaui batas, maka menjadi haramlah perayaan ulang tahunnya karena sudah membuatnya berdosa. Jadi, baik hari Valentine, ulang tahun, acara tahun baru, dan acara lainnya sama-sama berpotensi menyebabkan halal dan haram. Intinya halal-haram tidak ditentukan dari nama perayaannya namun dinilai dari niat, motivasi, atau kegiatan dalam perayaan tersebut.

Perayaan Natal saja bisa berpotensi menjadi haram, misalkan ada seseorang yang sangat aktif melayani di perayaan Natal Gereja, namun di dalam hatinya dia memiliki motivasi supaya apa yang dia lakukan dipuji oleh orang lain. Artinya dia tidak memiliki motivasi yang tulus dalam melayani. Haram juga bila di perayaan Natal seorang datang hanya untuk melihat cewek/cowok keren yang bisa dijadikan pacar, atau tubuhnya hadir di perayaan Natal tetapi pikirannya melayang-layang ke hal yang negatif/cemar. Maka sesuatu yang tampaknya halal menjadi haram karena motivasi hatinya yang tidak baik. Jadi, tidak perlu takut merayakan Valentine asalkan tidak melenceng dari semangat awal perayaan Valentine yaitu antusiasme berbagi dan kepedulian terhadap sesama manusia. Masak menunjukan kasih sayang dengan motivasi tulus dan berbagi diharamkan?

 

Salam Hari Kasih Sayang,

 

Rahayu Damanik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun