Pastilah sangat sulit menumbuhkan dan memberikan kepercayaan kepada suami atau istri yang telah berkhianat. Sebab sakitnya hati sulit hilang bahkan bisa menyebabkan stres berat karena kepercayaan yang selama ini sudah diberikan telah tercoreng. Ada yang berpendapat bila ingin memberikan kesempatan kepada pasangan yang telah menodai kepercayaan sebaiknya jangan memberikan kepercayaan 100% sebab sudah terbukti kepercayaan selama ini pun sudah disia-siakan.
Jadi, untuk menghindari sakit hati untuk yang kedua kali sebaiknya hanya memberi kepercayaan sedikit saja. Namun bila kita sungguh-sungguh ingin membangun pernikahan yang jauh lebih kokoh dan berharap menyelamatkan rumah tangga maka memaafkan dan memberikan kembali kepercayaan seutuhnya kepada pasangan yang sudah berselingkuh adalah jalan sulit yang harus dipilih. Ketakutan bila pasangan mengulangi perselingkuhan lagi pastilah ada namun memaafkan dan memberikan kepercayaan adalah hal yang tidak bisa kita hindari. Berikut adalah beberapa cara dan pemikiran yang dapat memudahkan kita untuk memaafkan dan berani memberikan kepercayaan lagi.
1. Pasangan yang mengakui kesalahan dalam perselingkuhan masih bisa dihargai karena mengaku salah bukanlah perkara yang mudah sebab terkadang muncul sikap membela diri dan berdalih menyalahkan kita sebagai penyebab perselingkuhannya.
2. Hargai niat pasangan untuk berubah dengan memberikan kepercayaan seperti dahulu sebelum dia berselingkuh sebab sikap kita yang tidak bisa sepenuhnya memberi kepercayaan lagi bisa dirasakan oleh pasangan. Hal ini menimbulkan sikap pesimis untuk berubah lebih baik lagi sebab merasa usaha yang dia lakukan untuk berubah tidak akan mungkin mengembalikan kepercayaan kita lagi.
3. Lebih baik belajar membuang rasa curiga sebab bila kita sendiri yang berkhianat dan sepenuhnya ingin berubah, pastilah kita juga ingin dipercaya lagi dengan sepenuh hati.
4. Memang banyak kasus yang pada akhirnya setelah diberikan kesempatan malah berselingkuh lagi namun juga tidak kalah banyak yang benar-benar berubah dan memiliki tekad untuk tidak melukai pasangannya lagi malah cinta kedua pasangan lebih besar dari yang sebelumnya. Lebih baik meyakinkan hati kalau pasangan pasti akan menjadi pasangan yang jauh lebih baik.
5. Hindari mempertanyakan detail perselingkuhan itu dan mengungkit-ungkit sebab hanya membuat hati sendiri terluka dan pasangan merasa terhakimi dan seolah tidak diterima. Mencoba melupakan walaupun tidak mudah justru  memungkinkan hidup yang lebih damai dan tentram. Pasangan yang selingkuh pun merasa bersyukur telah diberi kesempatan tanpa harus merasa takut bila diungkit-ungkit lagi. Â
6. Membiarkan dendam, kemarahan, dan kecurigaan dalam hati hanya akan merusak diri sendiri, hubungan dengan pasangan, dan jalinan emosi dengan anak-anak. Bila memilih untuk memaafkan lebih baik mengampuni 100%.
7. Isi pikiran dengan hal-hal positif yang bermanfaat untuk membangun hubungan lebih baik sehingga bayang-bayang perselingkuhan menjadi tergantikan dengan ingatan yang baik tentang berdua.
8. Tiada manusia yang bisa lepas dari kesalahan dan tidak selalu kehidupan itu diwarnai dengan kebahagiaan. Suka dan duka selalu datang silih berganti oleh karena itu semuanya harus siap untuk kemungkinan terburuk dalam hidup yang membutuhkan kedewasaan sehingga mampu menjalani semua tantangan dalam hidup.
Sekalipun pasangan sudah dimaafkan dengan setulus hati namun jangan kaget bila kemungkinan selingkuh tetap ada, bisa sepuluh atau dua puluh tahun lagi. Hal ini berlaku bukan hanya pada pasangan yang sudah pernah berselingkuh namun juga bagi yang sama sekali belum pernah berselingkuh. Kemungkinan selingkuh pada setiap orang akan selalu ada.