Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melabrak Selingkuhan Suami, Salahkah?

4 September 2016   14:51 Diperbarui: 4 September 2016   18:05 2078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengetahui perselingkuhan suami tentu membuat istri marah besar bukan hanya kepada pasangan namu juga kepada wanita selingkuhannya. Sekalipun suami sudah meninggalkan selingkuhan, namun saking terbakar api cemburu ingin rasanya melabrak si wanita selingkuhan.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melampiaskan kemarahan dan memberi pelaajaran agar wanita tersebut jera merusak rumah tangga orang lain. Sebelum Ibu menuruti keinginan yang menggebu yang sulit dikendalikan tersebut ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan agar tidak menyesal di kemudian hari.

1. Melabrak selingkuhan hanya akan mempermalukan diri sendiri karena berteriak-teriak di tempat umum saat memaki selingkuhan pasangan. Orang yang melihat kejadian tersebut bukannya kasihan kepada Ibu malah justru akan kesal.

2. Wanita selingkuhan tersebut memang jelas 100% salah sebab menjalin hubungan dengan suami orang lain namun bukan berarti hal tersebut bisa dijadikan alasan untuk melabrak sebab dia tidak melanggar perjanjian atau komitmen apa-apa dengan Ibu.

3. Siapa pun tahu kalau perselingkuhan itu salah termasuk si wanita tersebut namun toh tetap dia lakukan juga. Artinya sekalipun dia dilabrak tidak akan bisa mngubahnya menjadi lebih baik.

4. Bila istri melabrak sang wanita, alih-alih kapok jangan-jangan malah semakin bersemangat menjauhkan hubungan istri dengan suami sebab tidak terima dimaki-maki.

5. Bukan tidak mungkin cercaan istri disampaikan selingkuhan kepada suami sehingga suami malah membela dan menaruh rasa kasihan padanya serta menjadi tidak respek kepada istri.

6. Saat melabrak wanita selingkuhan bisa saja si perempuan tersebut melontarkan kalimat-kalimat yang semakin melukai istri misalkan dengan mengatakan kekurangan istri yang pernah dibeberkan suami kepada dirinya dulu.

7. Menghina selingkuhan suami bisa membahayakan istri dan berujung di pengadilan apalagi bila tidak memiliki bukti yang kuat.

Alih-alih ‘mengutak-atik’ mantan selingkuhan suami yang hanya sebagai ‘tamu’  dalam keluarga lebih baik tenaga dan pikiran difokuskan untuk mengembalikan pernikahan seperti semula.

Wajar sebenarnya bila istri penasaran dengan wanita yang pernah merebut hati suami namun lebih bermanfaat bila mengkonsentrasikan pikiran pada bagaimana menjalani lembaran baru pernikahan dan menjadikan diri sebagai pasangan dan sahabat terbaik suami. Semua masalah pastilah ada jalan keluarnya dan siapa yang bisa mengendalikan diri adalah pemenang yang sesungguhnya.

Salam,

Rahayu Damanik

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun