Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ini Bahaya Mengirim Uang ke Orang Tua Tanpa Sepengetahuan Pasangan

1 September 2016   13:00 Diperbarui: 1 September 2016   17:33 3257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada risiko bila diam-diam memberi uang kepada orang tua sendiri (foto: www.painfreelivinglife.com)

Ada pendapat bila memberi uang diam-diam kepada keluarga sendiri tanpa sepengetahuan pasangan tidak salah asalkan jumlahnya wajar dan tidak mengganggu perekonomian rumah tangga. Apalagi uang yang diberikan dari penghasilan sendiri sehingga tidak perlu izin pasangan. Lagipula uang yang diberikan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengorbanan orang tua selama ini. Demikianlah pembenaran yang dilontarkan pasangan yang menganggap tidak apa-apa memberi uang kepada orang tua sekalipun ‘di belakang’ pasangan.

Tentulah tiada yang salah membantu keuangan orang tua, tetapi hal yang keliru bila dilakukan tanpa diketahui oleh pasangan. Sebab setelah menikah seharusnya pasangan saling terbuka dalam segala hal termasuk masalah keuangan. Apalagi dalam pernikahan, suami-istri harus memegang prinsip berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing. Artinya, bila ada salah satu pasangan yang merasa perlu membantu kesusahan orang tuanya maka sebaiknya ditanggung berdua.

Bila kita diam-diam membantu orang tua sendiri tanpa sepengetahuan pasangan maka akan sangat berbahaya bila kelak ketahuan. Pasangan akan merasa sangat tersinggung dan merasa dibohongi oleh kita. Pasangan pun bisa-bisa juga ikut membenci orang tua kita karena menerima uang tanpa sepengetahuan dirinya. Aikibatnya, hubungan orang tua kita dengan pasangan berpotensi renggang. Masalah ini akan semakin rumit bila kelak pasangan menjadikan sikap kita yang sembunyi-sembunyi tadi sebagai pembenaran baginya untuk juga diam-diam memberi kepada orang tuanya. Betapa tidak enak bila ujung-ujungnya demikian bukan?

Bila kepercayaan rusak maka bukan tidak mungkin pasangan juga curiga kalau kita juga membohonginya dalam hal yang lain. Artinya hubungan suami istri menjadi tidak nyaman dan rawan konflik. Sebaliknya bila terbuka kepada pasangan sebelum memberikan kepada orang tua maka pasangan akan merasa dihargai dan semakin tumbuh sikap saling percaya. Hal tersebut merupakan sebuah fondasi bagi kebahagiaan keluarga.

Lalu bagaimana bila pasangan setuju memberikan uang kepada orang tua kita? Lebih baik membicarakan dengan pasangan apa solusi yang diberikan. Misalkan jumlah uang atau frekuensi pemberiannya dikurangi sebab mungkin pasangan tidak setuju karena memang kondisi perekonomian keluarga yang masih sangat kurang.

Bisa juga dicarikan solusi lain dengan menghemat pengeluaran sehingga bisa diberikan kepada orang tua atau mungkin mencari tambahan penghasilan. Selain membantu keuangan orang tua, kita juga menawarkan untuk membantu ekonomi keluarga pasangan. Hal ini tentu membuat pasangan senang karena kita tidak hanya memerhatikan orang tua kita saja namun orang tuanya juga.

Bila kita dan pasangan sudah mengambil keputusan untuk membantu orang tua dan mertua maka pastikan agar jatah untuk mertua kita sendiri yang memberikan dan jatah untuk orang tua kita diberikan oleh pasangan. Hal ini akan membuat orang tua tenang karena melihat anak dan menantunya kompak dalam mengelola keuangan.

Hubungan mertua-menantu pun menjadi lebih baik karena yang memberikan uang kepada para orang tua bukan anak sendiri melainkan menantu. Keterbukaan kepada pasangan sebelum membantu orang tua bukan hanya bisa mempermanis hubungan suami istri namun juga dengan pihak mertua. Bagaimana menurut Bapak dan Ibu?

Salam,

Rahayu Damanik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun