Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bulan Puasa Kenapa Makin Gemuk?

11 Juni 2016   10:05 Diperbarui: 11 Juni 2016   17:28 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peningkatan konsumsi makan dan penurunan aktivitas menyebabkan kenaikan berat badan (foto: twitter.com)

Saat masih kuliah dulu saya menjadi member sebuah tempat fitness. Suatu hari saat bulan puasa saya iseng bertanya kepada seorang member lain yang sedang sama-sama treadmill

“Tidak puasa mbak?” demikian tanya saya memulai perbincangan.

“Puasa, tapi saya makin gemuk nih. Makanya harus olahraga” katanya seraya memamerkan lipatan perut yang terlihat dari balik baju fitness.

Saat bulan Ramadhan, seharusnya berat badan menurun karena makan hanya dua kali dalam sehari. Namun, banyak yang mengalami saat bulan puasa berat badan malah meningkat. Peningkatan konsumsi makan pada sahur bisa didorong dari adanya rasa takut merasa lapar sebelum waktu berbuka. Demikian juga saat berbuka, makanan yang dikonsumsi meningkat karena keinginan untuk memuaskan rasa lapar.

Konsep kenaikan berat badan ini sebenarnya karena terjadi karena jumlah makanan yang dikonsumsi saat bulan puasa semakin banyak. Peningkatan berat badan akan semakin drastis bila dibarengi dengan penurunan tingkat aktivitas yang mungkin sengaja dilakukan untuk menghemat tenaga.

Meningkatnya jumlah makanan dan berkurangnya aktivitas menyebabkan kalori yang masuk lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan. Akibatnya terjadi penumpukan kalori di dalam tubuh yang menyebabkan peningkatan berat badan.

Berikut adalah cara yang bisa ditempuh agar peningkatan berat bada tidak terjadi secara signifikan saat bulan puasa:

1. Membatasi makanan manis yang mengandung karbohidrat sederhana saat berbuka puasa. Makanan yang mengandung karbohidrat sederhana ini misalkan kolak, es campur, gorengan, kue coklat, dan aneka makanan manis lainnya yang sangat menggoda untuk disantap sampai habis.

Makanan karbohidrat sederhana pada umumnya tidak memiliki kandungan serat dan di dalam tubuh sangat mudah dipecah menjadi glukosa. Mudahnya dipecah menjadi glukosa menyebabkan tubuh dengan mudah menyerap semua glukosa yang ada dalam darah. Akhirnya kadar gula dalam darah cepat habis, inilah yang membuat kita ingin terus makan lagi dan lagi.

2Sedapat mungkin tidak mengurangi aktivitas fisik saat bulan puasa. Saat bulan puasa beratnya rasa mengantuk terkadang tidak tertahankan. Tidur berlebihan menyebabkan kalori yang telah masuk melalui makanan tidak diubah menjadi tenaga. Akibatnya berat badan semakin meningkat sekalipun jumlah makanan yang dikonsumsi tidak berbeda dengan sebelum bulan puasa.

3. Bila memungkinkan, melakukan olahraga ringan tiga puluh menit menjelang berbuka puasa atau setelah subuh. Selain tubuh lebih segar dan prima, olahraga membuat metabolisme di dalam tubuh semakin lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun