Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Khasiat Beras Merah dalam Menunda Rasa Lapar

8 Juni 2016   08:38 Diperbarui: 8 Juni 2016   09:51 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya bangsa Indonesia mengkonsumsi nasi putih karena bisa menahan lapar selama beberapa jam. Namun tahukah kita kalau beras merah yang paling bisa menunda rasa lapar? Memang nasi merah tidak seenak nasi putih dan harganya lebih mahal, namun dibandingkan beras putih khasiat dan gizi beras merah jauh lebih tinggi. Apalagi di saat berpuasa seperti sekarang ini, mungkin kita membutuhkan solusi makanan yang dapat menunda rasa lapar lebih lama.

Memang berpuasa bukanlah hal yang asing buat seorang Kristiani seperti saya. Meskipun tidak diwajibkan, saya kerap melakukan puasa 24 jam saat sedang memanjatkan doa mengenai satu hal di dalam hati saya. Sejauh ini saya memang belum pernah membuktikan betapa beras merah mampu menunda rasa lapar saat saya berpuasa karena entah bagaimana, justru saat niat puasa tiada rasa lapar yag dirasakan.

Meskipun bukan saat berpuasa, saya sudah pernah membuktikan mengenai keunggulan beras merah yang mampu menunda rasa lapar. Saya sudah bandingkan bila saya mengkonsumsi nasi merah maka dibandingkan sumber karbohidrat lain seperti nasi putih, mie, pasta, dan roti maka beras merah terbukti paling mampu menunda rasa lapar.

Hal ini karena beras merah, gandum, dan oatmeal memiliki kandungan karbohidrat kompleks yang dipecah menjadi glukosa secara perlahan di dalam darah sehingga penyerapannya pun bertahap. Penyerapan glukosa (gula darah) yang bertahap inilah yang membuat kita merasakan sensasi kenyang lebih lama.

Berbeda dengan karbohidrat sederhana yang ada di dalam beras putih atau mie. Karbohidrat sederhana ini dengan mudahnya dipecah menjadi glukosa dalam darah. Akibatnya kadar gula darah meningkat dengan cepat dan diserap lebih cepat pula.

Kadar gula darah yang cepat hilang dalam darah membuat sensasi lapar semakin cepat. Kadar glukosa yang dengan cepatnya habis di dalam tubuh ini pulalah yang mengakibatkan timbul nafsu makan yang tiba-tiba seolah ingin menghasbiskan semua makanan yang ada.

Selain mempercepat rasa lapar, konsumsi karbohidrat sederhana berpotensi menimbulkan risiko penyakit diabetes mellitus atau sering disebut kencing manis. Apalagi kalau kita memiliki kebiasaan mengkonsumsi karbohidrat sederhana berlebih.

Misalkan di piring sudah menaruh porsi nasi yang banyak ditambah lagi dengan mie goreng, dan sebagai penutup mie instan. Wah, kadar gula di dalam tubuh serta merta akan drastis meningkat dan kita tetap mudah kelaparan.

Keunggulan nasi merah selain mampu menunda rasa lapar juga memiliki kandungan gizi yang lebih besar dibandingkan nasi putih. Beras merah mengandung zat magnesium, fosfor, tiamin, vitamin B-6, niacin, zat besi, zinc, dan mangan. Kandungan gizi tersebut berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu pembentukan sel darah merah. Kadar antioksidan tentu baik mencegah kanker. Pun demikian kandungan magnesium yang baik untuk kepadatan tulang.

Beras merah bahkan mengandung serat makanan jauh lebih tinggi daripada beras putih. Serat yang pada beras merah berasal dari kulit yang tidak mengalami proses penggilingan dan pengelupasan seperti pada beras putih.

Sama seperti serat buah dan sayuran, serat pada nasi merah juga sangat baik dalam menjaga kesehatan saluran cerna. Saluran cerna yang sehat akan melancarkan pembuangan kotoran dari dalam usus sehingga mengurangi risiko kanker usus dan risiko wasir. Beras merah juga berfungsi menjaga kesehatan jantung karena kadar kalori yang dikandung beras merah sangat rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun