Mohon tunggu...
Rahayu Damanik
Rahayu Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Best in Specific Interest Kompasianival 2016

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jurnalis Harus Berpihak, Jangan Netral!

7 Maret 2016   07:07 Diperbarui: 7 Maret 2016   23:32 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jurnalis harus berpihak kepada kebenaran dan keadilan (www.dhnet.be)"][/caption]Kompasiana memberikan kesempatan bagus untuk saya sebagai salah satu peserta yang menghadiri acara Social Media Week di Senayan City Jakarta beberapa hari yang lalu. Sebenarnya saya diminta hadir untuk dua acara dari bank BCA namun berhubung saya sudah di lokasi dan ternyata banyak pembicara keren sayang untuk dilewatkan. Daripada hanya menunggu acara BCA saya pun menghadiri acara seminar yang diisi oleh Ndorokakung.

Saya belum terlalu mengenal beliau, hanya sebatas tahu kalau beliau adalah salah seorang jurnalis senior dan penulis buku. Salah satu buku beliau yang kebetulan saya beli karena judulnya menarik, “Ngeblog dengan Hati”. Mengetahui beliau mengisi salah satu acara di Social Media Week, saya pun tidak ingin melewatkan kesempatan baik.

Banyak yang beliau sampaikan mengenai perubahan yang terjadi di dunia jurnalisme. Ndorokakung mengatakan kalau senjakala bukan hanya milik koran-koran namun juga media online karena sesungguhnya yang bisa membunuh sebuah media hanyalah wartawan dan media itu sendiri. Bila jurnalis tidak lagi mampu menjadi obor atau sumber pencerahan bagi informasi masyarakat maka semua media akan mati termasuk media online.

Jurnalis harus terus menjadi sarana memilah informasi dan jangan sampai menjadi penyesat informasi. Khususnya jurnalis profesional yang sudah mengetahui kode etik jurnalis dan paham bagaimana menulis berita yang objektif haruslah bisa mengambil peranan penting menyelamatkan media dari senjakala.

[caption caption="Ndorokakung dalam acara Social Media Week Jakarta (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

[caption caption="Sepenggal Jadwal Acara Social Media Week (dokpri Rahayu)"]

[/caption]

Penasaran dengan satu hal, saya pun tidak melewatkan kesempatan baik saat diberi waktu bertanya. Saya memperkenalkan nama dan mengatakan saya salah seorang penulis di Kompasiana. Saya bertanya singkat saja kepada beliau, “Bagaimana caranya agar selalu bisa menjadi seorang jurnalis yang netral?”. Hanya demikian pertanyaan saya. Beliau mengucapkan terima kasih atas pertanyaan yang sangat menyentuh hati.

Beliau menjawab, justru jurnalis tidak boleh netral, yang benar itu adalah jurnalis harus independen. Justru wartawan harus berpihak, masalahnya Anda harus berpihak kemana? Sikap netral dalam diri seorang wartawan itu sangat berbahaya karena netral menunjukkan seorang jurnalis tidak tahu bagaimana harus menempatkan diri.

Bahaya sikap netral ini misalkan bila ada yang korupsi maka sang wartawan tidak tahu bagaimana harus mengambil tindakan sehingga korupsi pun terus bertumbuh subur. Jangan mau menjadi wartawan netral karena netral artinya tidak memiliki sikap dan tidak berpendirian. Alih-alih bersikap netral, jurnalis harus bersikap independen dan harus berpihak. Netral tidak sama dengan independen. Masalahnya Anda berpihak kemana? Haruslah berpihak kepada nilai-nilai kebenaran universal. Demikian jawab beliau yang disambut tepuk tangan semua peserta seminar.

Sikap netral kelihatannya memang bagus namun ternyata sangat berbahaya. Netral bisa didefinisikan berpihak kepada semua atau tidak memihak sama sekali. Sikap netral ini juga tidak baik karena menunjukkan tindakan sulit menilai mana yang hitam, putih, dan abu-abu sehingga tidak bisa mengambil tindakan.

Jurnalis adalah ujung tombak informasi masyarakat sehingga dituntut harus memiliki keberpihakan kepada nilai-nilai yang benar. Bagaimana supaya wartawan bisa terus berpihak kepada yang benar? Menurut saya sang jurnalis harus pintar memilah suatu permasalahan dengan membuka mata dan telinga lebar-lebar. Sang jurnalis juga harus memiliki mata hati yang jernih, tidak emosional, dan menggunakan pemikiran yang rasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun