Mohon tunggu...
rahayurimasari
rahayurimasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Gadjah Mada

Menulis adalah sebuah cara untuk menuangkan ide dan perasaan, baik itu melalui cerita fiksi, artikel, ataupun esai yang membahas topik-topik menarik seperti kopi. Menulis tentang kopi dapat membawa saya ke dalam dunia aroma dan cita rasa yang khas, mengulas asal-usulnya, serta bagaimana minuman ini dapat menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kata yang tertuang di atas kertas bagaikan secangkir kopi yang siap memberikan inspirasi, menjelajahi berbagai sudut pandang dan pengalaman yang tak terhitung jumlahnya.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Potensi Gunung Gambar: Kolaborasi Masyarakat untuk Wisata Kopi dan Budaya

28 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 27 Januari 2025   15:08 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Gambar, yang terletak di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul, menawarkan pesona alam yang memikat. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu sentra penanaman kopi jenis robusta, yang menjadi daya tarik utama bagi para pencinta kopi. Aroma khas robusta yang dihasilkan dari tanaman di lereng Gunung Gambar menambah keunikan tempat ini. Dengan keunggulan perpaduan antara agrikultur dan pariwisata, Gunung Gambar menjadi destinasi ideal untuk menikmati kopi sekaligus keindahan alam. Lokasinya berjarak sekitar 50 km dari Kota Yogyakarta dan dapat ditempuh sekitar 1 jam 30 menit dengan kendaraan pribadi. Meskipun demikian, kondisi jalan menuju lokasi masih menjadi kendala. Jalan yang rusak dan menanjak menjadi salah satu kelemahan kawasan ini, terutama bagi kendaraan roda dua dan roda empat. Sudahkan Anda siap menjelajahi pesonanya?

Kawasan ini memiliki nilai historis yang menarik. Sebelum dikenal sebagai Gunung Gambar pada abad ke-17, area ini disebut Alas Gempol. Nama "Gunung Gambar" sendiri memiliki arti "tempat untuk menggambarkan sesuatu". Tempat ini juga terkenal sebagai destinasi wisata religi, dengan adanya petilasan Ki Ageng Gading Mas dari Kerajaan Majapahit dan petilasan Pangeran Sambernyawa (Raden Mas Said), pendiri Puro Mangkunegara di Kota Solo. Konon, jejak kaki dan bekas tempat duduk Pangeran Sambernyawa masih dapat ditemukan hingga saat ini.

Sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Pemerintah Kalurahan Kampung bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat setempat telah mengembangkan potensi wisata Gunung Gambar. Salah satu program unggulan yang telah dilaksanakan adalah pengembangan agrowisata kopi. Dalam beberapa tahun terakhir telah dilakukan penanaman kembali tanaman kopi berjenis robusta sebagai bentuk revitalisasi dan mengembalikan ciri khas kawasan ini.

Menurut Lurah Kampung, Suparna, kopi robusta di Gunung Gambar sudah ada sejak zaman Belanda. Dahulu, tanaman kopi hanya digunakan sebagai pakan ternak. Bahkan, masih dapat ditemukan bekas pabrik pengolahan kopi yang lokasinya berada di sebelah utara balai kalurahan, lengkap dengan bendungan untuk kebutuhan air pabrik yang masih terpelihara hingga kini. Selain ditanam di ladang luas, warga juga menanam kopi di pekarangan rumah untuk mempermudah perawatan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Tak hanya sebagai kawasan agraris, Gunung Gambar juga memanjakan pengunjung dengan kesejukan udara pegunungan dan pemandangan alam yang asri. Keindahan pesona Gunung Gambar di ketinggian sekitar 500 mdpl menarik untuk dikunjungi. Wisatawan dapat melepas penat sambil menikmati keindahan alam yang masih alami. Dari puncak Gunung Gambar, pengunjung dapat melihat pemandangan daerah sekitar, seperti Kota Wonosari, Klaten, dan Solo. Selain itu, terdapat beberapa tradisi yang masih dijalankan, seperti Sadranan. Acara Sadranan di Gunung Gambar diadakan pada masa panen kedua, biasanya sekitar bulan Juli, dan jatuh pada hari Senin Legi atau Kamis Legi berdasarkan kalender Jawa. Selama Sadranan berlangsung, Gunung Gambar menjadi pusat keramaian dengan arak-arakan hasil bumi, sesaji, dan berbagai pertunjukan budaya yang memeriahkan suasana.

Berbagai pihak telah memberikan dukungan untuk pengembangan kopi di Gunung Gambar. Pada tahun 2021, UGM memberikan bantuan sekitar 2.000 bibit kopi yang ditanam bersamaan dengan musim hujan. Pada tahun 2022, KKN-PPM UGM bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melakukan penanaman sekitar 700 bibit kopi di sekitar Gunung Gambar. Pada tahun 2024, UGM kembali menerjunkan mahasiswa KKN ke Gunung Gambar untuk melanjutkan program kerja yang mendukung pengembangan kopi dan pariwisata. KKN di daerah ini dimulai sejak tahun 2018 yang diinisiasi oleh Dr. Supriyanta bersama mahasiswa dari Fakultas Pertanian UGM. Bantuan kopi juga datang dari akademisi asal Korea Selatan, Ki-Myung Kim pada tahun 2018 awal sekitar 3.000 bibit kopi jenis robusta yang menunjukkan dukungan internasional terhadap kawasan ini. Mr. Kim juga memberikan bantuan 10 ekor luwak dengan proyeksi nantinya kopi-kopi dari Gunung Gambar bisa menghasilkan kopi luwak yang secara nilai harganya jauh lebih tinggi daripada kopi biasa.

Selain di kawasan Gunung Gambar, upaya pengembangan budidaya kopi robusta juga dilakukan di Kalurahan Natah, Nglipar. Total luas lahan budidaya mencapai 5,6 hektare yang telah diresmikan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah pengairan, terutama saat musim kemarau. Upaya penanaman dalam jumlah besar pernah gagal karena musim kemarau melanda setelah penanaman dilakukan. Produksi kopi saat ini juga masih terbatas, sehingga belum bisa dinikmati secara luas. Oleh karena itu, warga berharap dukungan penuh dari pemerintah, seperti subsidi pupuk dan tambahan bibit kopi.

Gunung Gambar bukan sekadar destinasi wisata biasa, terdapat perpaduan sempurna antara alam, budaya, dan agrikultur yang memberikan pengalaman tak terlupakan. Nikmati secangkir kopi robusta yang penuh rasa di tengah udara pegunungan yang sejuk, atau resapi kisah sejarah di balik tempat ini, dari tradisi masyarakat lokal hingga legenda yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jadikan perjalanan Anda ke Gunung Gambar sebagai momen untuk bersantai, belajar, dan menikmati keindahan yang hakiki. Sudah siap untuk menjelajahi Gunung Gambar? Mari rencanakan perjalanan Anda sekarang, dan biarkan pesona Gunung Gambar membawa Anda pada pengalaman yang luar biasa!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun