PURWAKARTA - Jawa Barat terkenal dengan beragam kulinernya salah satunya sate Maranggi. Sate Maranggi dikenal sebagai makanan khas Purwakarta, sate Maranggi  dibuat dari daging sapi, kambing, atau ayam, tetapi paling khas adalah daging sapi yang di sajikan tanpa bumbu kacang seperti sate pada umumnya. Di Purwakarta sate maranggi Bah Use menjadi warung sate legendaris yang dikenal luas oleh masyarakat Purwakarta bahkan sate Maranggi Bah Use merupakan salah satu tempat makan sate yang direkomendasikan oleh Chef muda terkenal Indonesia Chef Renatta Moeloek. Sate Maranggi Bah Use berlokasi di Cihuni Kecamatan Pesawahan.
Dengan rasa yang khas dan tekstur daging yang empuk, Sate Maranggi Bah Use menjadi buruan wisatawan kuliner. Selain itu , rasa satenya juga cocok di lidah para pengunjung. Dibalik Kesuksesan sate Maranggi Bah Use ini  tentunya ada kisah menarik dari perjuangan Bah Use selaku pemilih warung ini dalam merintis usahanya. Semoga perjuangan Bah Use dalam merintis usahanya ini dapat menjadikan motivasi bagi para pebisnis  pemula.
Warung ini pertama kali dirintis pada tahun 1997 oleh pasangan suami istri Abah Use dan juga Hj. Dede, awalnya mereka hanya menjajakan daganganya dengan cara dipikul. Sebelum merintis usaha sate Maranggi ini abah Use hanya seorang kuli bangunan dari tahun 1983 sampai 1990. Setelah krisis moneter beliau mulai ingin mencoba belajar berjualan sate maranggi.
"Awalnya saya memilih jualan sate Maranggi ini hanya coba coba," ujar Hj. Dede selaku pemilih warung sate Maranggi, Selasa (10/12/2024). Saat awal berjualan beliau hanya mengahabiskan satu kilogram sampai tiga kilogram daging sapi. Dengan jumlah yang tidak seberapa itu mereka tetap konsisten berjualan selama 9 tahun secara dipikul dan berkeliling. Pada pertengahan tahun 2010 dia mulai menyewa kios kecil sebagai modal awal mereka merintis bisnis. Seiring berjalannya waktu, warung sate Maranggi terus berkembang.
"Turun derastis, saat waktu covid," ujar pemilik sate Maranggi Bah Use, Selasa (10/12/2024).  Saat pandemi covid-19 warung sate Bah Use  mengalami penurunan omset dan hanya membuka beberapa tempat saja untuk sekedar disinggahi pengunjung, tetapi dengan sabar dan ihlas beliau berusaha mempertahankan usahanya agar bisa terus berjalan. Bahkan saat pandemic warung sate  Bah Use tetap buka. Berkat kesabaran dan ketekunannya, kini Bah Use memiliki warung sate sendiri yang cukup luas, serta memiliki kurang lebih 26 karyawan.
Warung sate Maranggi Bah Use ini juga memiliki view sawah yang membuat suasana warung menjadi sejuk dan nyaman disinggahi, selain itu kapasitas gazebo yang luas memuat para pengunjung merasa nyaman untuk bersantai-santai dalam waktu lama. Bahkan terdapat ayunan yang bisa menjadi tempat bermain anak-anak. Disetiap gazebo juga diberi free teh hangat untuk dinikmati. Suasana ini juga yang menjadi daya tarik pengunjung.
Bahkan  Hj. Dede memiliki keinginan untuk memperluas warung ini. "Saya tidak ada keinginan buka cabang, cuma ingin memperluas warung ini," ujar pemilik sate Maranggi Bah Use, Selasa (10/12/2024).
Selain kegigihannya, Bah Use  juga konsisten dalam menjual daganganya, walaupun dengan adanya kenaikan bahan baku dia tetap menjual dengan harga dan juga porsi yang sama tanpa ada kenaikan harga. Harga setiap tusuk sate maranggi sangat terjangkau, mulai dari Rp2.000 hingga Rp3.000 saja, konsumen sudah mendapatkan daging sapi yang empuk dengan potongan besar.