Mohon tunggu...
Rahayuning Harny
Rahayuning Harny Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Namaste... :-)\r\n======================= \r\nPlease visit my blog here http://harnyrahayuning.blogspot.com - \r\nhttp://trytowritelittle.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sebuah Lagu

14 Juli 2010   09:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:52 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hampir setiap hari tukang odong-odong parkir di depan tempat aku bekerja. Sudah jelas peminatnya adalah anak-anak balita yang memang banyak disekitar. Seperti biasa, sambil menggenjot pedal odong-odongnya, tukang itu juga memperdengarkan lagu-lagu anak-anak supaya tambah menghibur para anak-anak. Biasanya hiburan seperti ini berkisar Rp. 1000 per dua putaran lagu. Ya, cukup menghibur bagi anak-anak. Dan bagi orang-tua hal itu tidak terlalu merepotkan karena memang tukang odong-odong tersebut selalu lewat pemukiman warga. Sebuah lagu yang terdengar biasa-biasa saja namun beberapa hari yang lalu terlintas di benak saya betapa dalam makna lagu sederhana tersebut. lagunya berbunyi: di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang 2X  la la la la o… jadi pada hakikatnya memang kita sebagai manusia semestinya senang atau bahagia di mana pun jua bukannya menderita di sini (dunia) lalu akan mendapatkan kebahagiaan di sana (akherat). Itulah yang  dulu kudapatkan. Namun apa jaminannya bila di sini ( dunia ) kita menderita lalu di sana (akherat) kita akan memperoleh kesenangan? Bukankah lebih baik kita berusaha untuk menjadi senang ( bahagia) di sini ( dunia ) sehingga kita tak akan khawatir apakah nanti disana (akherat) kita menjadi senang karena kita sudah menjadi bahagia pada saat di sini. Dalam buku : be happy-nya Bapak Anand Krishna terdapat kata-kata seorang bijak bahwasanya bila di sini kita tidak bahagia, maka di sanapun kita demikian. Jadi, kebahagiaan itu harus diraih di sini dengan cara memberdayakan diri seperti yang Beliau katakan. Kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya, hal itu harus diupayakan. Jangan pernah jenuh untuk mengupayakannya. Yang dimaksud adalah kebahagiaan yang tidak terpengaruh oleh pujian ataupun caci maki siapapun juga. Menjadi bahagia karena kebahagiaan itu sendiri. Dengan latihan-latihan yang diberikan di Anand Ashram (Rumah Kebahagiaan), kebahagiaan itu akan muncul kepermukaan dengan sendirinya ( demikian pernyataan yang pernah saya dengar dari Beliau Yang Maha Suci ). Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang jadi selalu menari dan menyanyi la la la… Terimakasih Bapak… Have a lovely day everybody…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun