Mengisi liburan panjang, kali ini saya mencoba untuk menonton film di rumah. Dengan berbekal dvd player yang remotnya agak ngadat dan dvd bajakan (ups sorry). Sayangnya di playernya ga ada terjemahan bahasa Indonesianya. Jadilah saya menonton dengan teks bahasa Inggris sebagai terjemahannya, ya lumayanlah itung-itung belajar bahasa Inggris. Asyik juga sih….
Salah satu film yang lucu buat saya adalah film yang judulnya Chicken run. Memang itu bukan film baru, malah film itu beberapa kali pernah saya tonton di salah satu stasiun televisi. Tapi… kali ini juga saya tonton kembali. Animasi ayamnya yang menurut saya lucu itulah salah satu alasan untuk menontonnya kembali.
Cerita mengambil tempat di sebuah peternakan ayam Mr. & Mrs. Tweedy. Peternakan tersebut berisi banyak ayam betina dan hanya seekor ayam jantan yang sudah tua. Ayam-ayam tersebut memang diternak untuk diambil telurnya. Dan bila seekor ayam tidak lagi bertelur, maka habislah riwayatnya. Adalah seekor ayam betina bernama Ginger yang sangat gelisah dan mencoba untuk melarikan diri dari peternakan tersebut. ia ingin sekali melihat keadaan di luar kandang, tepatnya di sebuah bukit di seberang peternakan. Ia berusaha melarikan diri berkali-kali, namun ia tak juga berhasil. Ia berusaha pula untuk membujuk teman-temannya untuk bersama-sama melarikan diri, namun gagal.
Suatu hari, seekor ayam jantan bernama Rocky masuk ke dalam peternakan dengan tak sengaja. Ia seperti terbang dan jatuh ke dalam peternakan. Melihat ada ayam yang bisa terbang, kontan saja Ginger berkesimpulan bahwa mereka bisa melarikan diri dengan cara terbang. Ia membujuk Rocky untuk mengajarinya dan kawan-kawan untuk terbang. Dengan perjanjian akhirnya rocky pun mau, namun seperti kita tahu bahwa ayam tidak bisa terbang. Ya, semua usaha mereka pun tak membawa hasil. Malah Rocky ketahuan oleh mereka bahwa ia “bisa” terbang karena ditembakkan dari sebuah meriam yang merupakan sebuah pertunjukan sirkus di mana ia menjadi bagian darinya. Rocky adalah seorang pemain sirkus yang juga ingin melarikan diri dari tempat sirkus tersebut.
Niat Ginger bertambah kuat untuk melarikan diri manakala ia mengetahui bahwa pemilik peternakan berniat untuk menjadikan mereka pie ayam. Ia segera memberitahu teman-temannya tentang hal tersebut dan hal ini membuat mereka juga ingin melarikan diri. Mereka tak ingin mati menjadi pie.
Akhirnya mereka pun berhasil melarikan diri. Bukan dengan cara terbang menggunakan sayap, namun terbang dengan pesawat buatan mereka. Ide membuat pesawat itu dari gambar yang dimilki oleh ayam jantan tua. Mereka bahu membahu membuat pesawat dan menerbangkannya bersama-sama. Mereka pun akhirnya hidup dengan damai dan tenang di sebuah bukit yang merupakan impian Ginger.
-----------------------------------------------
Kebebasan memang sungguh suatu hal yang patut diperjuangkan. Seperti halnya Ginger dalam cerita tersebut. ia berjuang untuk itu. Ia tak ingin hidup dalam ketakutan dan pengawasan yang tak berperikeayaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H