Mulai bergabung kembali dalam program stress management yang diadakan oleh Yayasan Anand Ashram(beraffiliasi dengan PBB) membuat kami sangat bahagia karena ini lah hal yang kami tunggu-tunggu. Walau kini nama programnya telah berganti menjadi Neo Self Empowerment namun inti dari program tersebut tetaplah sama yakni kita dibimbing untuk mengelola stress yang ada pada kita. Stress memang bukanlah hal yang asing bagi kita, namun sayangnya kata-kata tersebut seringkali mendapat konotasi yang buruk. Seakan-akan stress sama dengan gila, ga waras begitu. Kita semua termasuk anak-anak di Sekolah dasar memiliki tingkat stress tersendiri. Dan stress ini bila tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan seperti penyakit, hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga ataupun lingkungan. Stress memang haruslah dikelola, di-manage. Dan di Anand Ashram lah kami menemukan metode latihan untuk itu.Latihan-latihan dalam program tersebut dirancang oleh Bapak Anand Krishna khusus untuk orang Indonesia. Dan bersyukur sekali kami dapat merasakan manfaat dari latihan-latihan tersebut. Program Neo Self Empowerment diadakan setiap hari selasa pukul 7 malam. Dimulai dengan duduk hening diiringi oleh alunan musik yang lembut membuat para peserta menjadi siap baik phisik, mental dan emosional. Lalu bapak Dian Martin memberikan penjelasan atau sharing mengenai program untuk hari itu. Beliau bercerita bahwa ketika memiliki mobil baru yakni Camry, ia sibuk membicarakan kecanggihan-kecanggihan kecil yang ia tahu mengenai mobil barunya itu. Seiring pengalamannya bersama mobil itu akhirnya ia paham bahwa mobil tersebut memiliki fitur-fitur yang canggih lainnya seperti yang ia harapkan. Fitur-fitur canggih itu memang sudah ada dalam mobil tersebut hanya saja ia tidak membaca manual yang diberikan. Nah, kita pun seperti itu, manusia memiliki potensi-potensi yang tak terbatas namun kita tidak mengetahuinya dan kebanyakan dari kita malas menggali diri sendiri. banyak hal yang membuat potensi-potensi yang ada pada diri kita terpendam begitu saja hingga kita meninggal. Kemarahan, kekecewaan ataupun rasa takut merupakan hal yang membuat potensi-potensi tersebut tidak berkembang. Dan kali itu voice culturing adalah program yang akan kami semua lakukan. Para peserta dibimbing untuk mengeluarkan sampah-sampah pikiran dengan cara mengeluarkan teriakan HAH… HAH…HAH… untuk beberapa menit. Kemudian dilanjutkan dengan rebahan untuk rileksasi. Sesudah itu para peserta diminta untuk berdiri dan menari dan bernyanyi dengan diiringi lagu yang sangat sederhana. Sharing adalah yang selanjutnya kami lakukan. Peserta baru diminta untuk sharing mengenai apa yang ia rasakan. Ibu Laila dan Mba Daesy sharing pengalaman mereka. Kali itu kami baru ngeh, ternyata sharing dari teman-teman bisa menambah wawasan juga. Untuk program tersebut kami disarankan untuk membaca buku Seni Memberdaya Diri 1 – Meditasi untuk Manajemen Stress & Neo Zen Reiki untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani Karya Bapak Anand Krishna. Program pun berakhir pada pukul 20.10 malam, fasilitator berpesan kepada kami para peserta untuk tidak melakukan latihan yang kami lakukan tadi di rumah masing-masing mengingat lingkungan yang tentu saja akan kaget dan menganggap kami gila ( ha.. ha.. ha... ). Sebagai gantinya kami dipersilahkan untuk berlatih dengan memukul-mukul bantal. Bila tertarik untuk mengikuti program tersebut, silakan menghubungi Ibu Isty di 0818 089 41999 Terima kasih Bapak Anand Krishna, Bapak Dian Martin, ibu Laila, Mba Daesy dan teman-teman semua di Anand Ashram… Terima kasih untuk hari ini…. Image: Google Search Simak juga artikel ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H