KKN yang biasanya di warnai dengan berbagai macam cerita, yang cinta lokasi sampai yang jadi benci kini hanya tinggal sebuah kenangan. Dampak adanya pendemi ini membuat beberapa Universitas memilih untuk tidak melaksanakan KKN terlebih dahulu atau menundanya, ada juga yang memilih alternatif lain.Â
Seperti yang di lakukan oleh Universitas Muhammadiyah Malang yang memilih tetap melakukan kegiatan tahunan yang di ikuti oleh mahasiswa semeter akhir ini dengan menggti KKN menjadi PMM (Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa Bhaktimu Negeri).Â
Pmm ini adalah sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat yang di lakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang di daerah asal masing-masing.Â
UMM berharap dengan adanya program seperti ini Mahasiswa UMM dapat mengaplikasikan atas apa yang mereka dapat selama pemebelajaran dan bermanfaat bagi masyaakat sekitar.
Desa Tegal Sari, Kecamatan Belitang II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan dengan jumlah penduduk 1.870 jiwa, dengan juga luas tanah desa 3.375 km, dengan tanah persawahan 249 hektar, sisanya diperuntukkan untuk jalan,dan  bangunan umum.Â
Banyaknya lahan tanah persawahan membuat penduduknya rata-rata berprofesi sebagai petani atau pekebun. Jarak tempuh Desa ke Kota lumayan jauh membuat beberapa Desa mersakan kurang diperhatikannya oleh pemerintah pusat.Â
Desa Tegal Sari menjadi salah satu Desa yang yang merasakan itu pada beberapa tahun lalu namun untuk saat ini Desa Tegal sari menjadi salah satu Desa yang terpilih manjadi Desa Tangkal Corona dan mendapat julukan Kampung Organik dikarenakan banyaknya masyarakat yang berprofesi sebagai petani dan tingkat kesadarannya sangat tinggi akan kesehtan pangan yang mereka tanam sehingga mereka dengan kesadarannya mulai berpindah manjadi petani organik.Â
Desa ini merupakan salah satu desa yang memiliki banyak potensi alamnya. Melimpahnya potensi alam yang tersedia membuat banyak bahan baku yang tersedia untuk di jadikan berbagai macam olahan makanan.Â
Dari itu ibu-ibu UP2K dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mencoba untuk melakukan inovasi pada potensi alam yang tersedia tersebut dengan membuat olahan makanan khas yang terbuat dari bahan alami seperti membuat Usus Kw yang terbuat dari buah pepaya yang tumbuh subur di pemukiman warga itu sendiri, selain itu juga kami memanfaatkan daun singkong untuk dijadikan Kripik Paruh Daun Singkong Kw dan Kripik Belut Kw dan juga masih terdapat banyak jenis olahan makanan khas yang dibuat.Â
Menurut Rahayu Ningsih Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melakukan PMM tersebut menjelaskan dari komposisi yang digunakan yaitu daun singkong sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tidak hanya itu daun singkong juga mempuanyai manfaat sebagai sumber tenaga, meningkatkan metabolisme tubuh dan juga bagus untuk melancarkan pencernaan.Â
Banyaknya anak-anak usia dini yang kurang suka dan tertarik dengan sayuran membuat para Mahasiswa dan ibu-ibu UP2K ini mencari inovasi agar semua kalangan dapat merasakan atau suka terhadap sayuran dengan menginovasinya menjadi sebuah cemilan yang ekonomis dan sehat juga.