Mohon tunggu...
Rahayu Febri Riyanti
Rahayu Febri Riyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru, saya memiliki tekad untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang berarti dan memerdekakan bagi setiap peserta didik. Saya memahami bahwa setiap anak adalah individu yang unik, memiliki potensi yang berbeda, dan memiliki hak untuk tumbuh sebagai individu yang mandiri dan berkarakter.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan: Merdeka Belajar, Merdeka Berpikir

28 Oktober 2023   20:42 Diperbarui: 28 Oktober 2023   20:50 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum mempelajari topik ini, saya memiliki pemahaman yang lebih terbatas tentang pendidikan dan peran saya sebagai pendidik. Saya cenderung fokus pada penyampaian materi dan tujuan akademik tanpa mempertimbangkan nilai-nilai luhur budaya lokal serta pembentukan karakter peserta didik. Pemahaman saya tentang peserta didik dan pembelajaran lebih bersifat akademis.
Apa yang telah saya pelajari dari pemikiran KHD? Pertama-tama, KHD meyakini bahwa pendidikan adalah kunci untuk memerdekakan dan membahagiakan peserta didik. Pendidikan tidak hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter, nilai-nilai luhur budaya, dan memberikan kesempatan untuk peserta didik berkembang sebagai individu yang mandiri.

Namun, setelah mempelajari pemikiran KHD, terdapat perubahan signifikan dalam pemikiran dan perilaku saya. Saya sekarang lebih sadar akan pentingnya menciptakan pendidikan yang memerdekakan peserta didik, memungkinkan mereka untuk berkembang sebagai individu yang mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab. Saya juga lebih memahami bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan memahami nilai-nilai budaya lokal.

Pemikiran KHD telah memperkaya pandangan saya tentang peserta didik. Saya sekarang lebih sadar bahwa setiap anak adalah unik, dengan potensi yang berbeda-beda. Mereka tidak hanya berhak mendapatkan pendidikan, tetapi juga membutuhkan pendidikan yang memahami dan menghormati kodrat alam dan zaman mereka. Pemahaman saya tentang pendidikan telah mengalami perubahan yang mendalam seiring dengan penjelajahan modul ini yang bertajuk 

"Perspektif Sosio Kultural dalam Pendidikan Indonesia." Saya memiliki keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman konsep pendidikan yang sempit dan membuka mata untuk mendalami pemikiran KHD.

Yang paling berharga adalah perubahan dalam pemikiran dan perilaku saya. Saya sekarang lebih berfokus pada bagaimana menciptakan lingkungan pembelajaran yang memerdekakan peserta didik. Ini mencakup berbagai aspek, seperti mengintegrasikan nilai-nilai luhur budaya lokal, menciptakan ruang untuk pembelajaran yang kreatif, mendukung perkembangan karakter, dan berkolaborasi dengan komunitas lokal.

Saya merasa terdorong untuk menerapkan perubahan ini di kelas saya. Saya telah mulai berdiskusi dengan rekan-rekan guru tentang bagaimana kita dapat lebih memasukkan nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulum dan mengadakan kegiatan yang menggugah kreativitas peserta didik. Dalam konteks sosial budaya lokal di daerah saya, saya memahami bahwa pendidikan yang memerdekakan peserta didik tidak hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang koneksi dengan nilai-nilai budaya dan komunitas.

Pemikiran KHD telah memberikan panduan berharga untuk membentuk pendidikan yang lebih bermakna dan relevan dengan konteks sosial budaya lokal. Selama perjalanan ini, saya telah belajar bahwa pendidikan adalah lebih dari sekadar mengajar, tetapi juga tentang membantu peserta didik meraih potensi terbaik mereka, menghormati kodrat alam dan zaman mereka, dan membantu mereka memahami dan mencintai nilai-nilai budaya mereka sendiri.

Pendidikan yang memerdekakan, seperti yang diilhami oleh KHD, bukan hanya sebuah konsep, tetapi merupakan komitmen untuk mengubah dan memperkaya praktik pendidikan kita. Itu adalah perjalanan yang akan terus berlanjut, tetapi saya meyakini bahwa dengan setiap langkah yang diambil, kami akan mendekati realisasi pendidikan yang memerdekakan dan membahagiakan bagi peserta didik kami. Pendidikan adalah kunci untuk membentuk masa depan yang lebih baik dan cerah.

Pemikiran-pemikiran KHD juga membawa perubahan signifikan dalam pemikiran dan perilaku saya:

  • Pandangan tentang Peserta Didik dan Pembelajaran: Sebelumnya, saya mungkin melihat peserta didik sebagai penerima informasi, tetapi sekarang saya memahami bahwa mereka adalah individu dengan potensi unik. Mereka bukan hanya penyerap pengetahuan, tetapi juga perlu mendapatkan kesempatan untuk berkembang sebagai pribadi yang mandiri dan kreatif.
  • Perubahan dalam Pendekatan Pembelajaran: Sebelumnya, mungkin lebih fokus pada pendekatan pengajaran yang tradisional, sekarang saya lebih terbuka terhadap berbagai metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif. Saya ingin menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang kreativitas dan berpikir kritis.
  • Pentingnya Nilai-nilai Luhur dan Kearifan Lokal: Saya sekarang lebih menyadari pentingnya memasukkan nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal ke dalam pendidikan. Ini membantu peserta didik untuk memahami dan menghargai warisan budaya mereka.
  • Perubahan Dalam Hubungan dengan Peserta Didik: Saya berusaha untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan peserta didik, mendengarkan pandangan dan kebutuhan mereka, dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran.

Setelah mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) dan konsep pendidikan yang memerdekakan, pemikiran dan perilaku saya mengalami perubahan yang signifikan. Saya sekarang memahami bahwa peserta didik adalah individu yang unik, memiliki potensi yang berbeda, dan memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang mencerminkan nilai-nilai budaya mereka. Saya lebih berfokus pada pembentukan karakter peserta didik dan memberikan mereka kesempatan untuk tumbuh sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab.

Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini,

Sebelum saya mempelajari topik ini, saya memiliki pandangan yang lebih konvensional tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas. Saya cenderung melihat peserta didik sebagai penerima pengetahuan yang perlu mengikuti kurikulum yang telah ditentukan, dan tujuan utama pembelajaran adalah pencapaian prestasi akademik. Saya mungkin kurang memperhatikan aspek-aspek seperti karakter, nilai-nilai budaya lokal, dan perkembangan peserta didik sebagai individu yang unik.

Saya mungkin lebih fokus pada penyampaian materi dan kurikulum daripada pada pengembangan kreativitas, inovasi, atau nilai-nilai budaya lokal. Pendidikan dalam pandangan saya mungkin lebih terbatas pada ruang kelas dan buku teks.

Namun, pemahaman saya telah berubah secara signifikan setelah mempelajari topik ini. Saya sekarang lebih memahami pentingnya melihat setiap peserta didik sebagai individu yang unik dengan potensi yang berbeda-beda. Saya menyadari bahwa pendidikan seharusnya bukan hanya tentang pengetahuan akademik, tetapi juga tentang membantu peserta didik tumbuh sebagai individu yang mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab.

Saya juga lebih memahami pentingnya memasukkan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran dan menghormati kodrat alam dan zaman peserta didik. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) telah memberi saya pandangan yang lebih luas tentang pendidikan yang memerdekakan dan relevan dengan konteks sosial budaya lokal. Saya meyakini bahwa dengan menerapkan pemikiran KHD dalam kelas dan sekolah saya, saya dapat memberikan pendidikan yang lebih bermakna dan relevan bagi peserta didik, serta membantu mereka tumbuh menjadi individu yang berkarakter dan peduli terhadap masyarakat. Pendidikan adalah kunci untuk membentuk masa depan yang lebih baik, dan saya berkomitmen untuk menjadi bagian dari perubahan positif ini.

Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini?

Setelah mempelajari topik ini, terdapat beberapa perubahan signifikan dalam pemikiran dan perilaku saya sebagai pendidik:

  • Pemahaman tentang Pendidikan: Sebelumnya, saya lebih cenderung melihat pendidikan sebagai penyampaian pengetahuan dan fokus pada pencapaian prestasi akademik. Namun, setelah mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD), pemahaman saya tentang pendidikan telah berubah. Saya sekarang melihat pendidikan sebagai alat untuk memerdekakan peserta didik, memungkinkan mereka untuk tumbuh sebagai individu yang mandiri dan kreatif.
  • Pentingnya Nilai-nilai Budaya: Sebelumnya, saya mungkin kurang memperhatikan pentingnya memasukkan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran. Namun, sekarang saya menyadari betapa pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai luhur budaya dalam kurikulum dan pendidikan. Ini mencerminkan pemikiran KHD tentang menghormati dan memahami budaya lokal.
  • Fokus pada Pengembangan Karakter: Setelah mempelajari pemikiran KHD, saya lebih fokus pada pengembangan karakter peserta didik. Saya meyakini bahwa pendidikan seharusnya membantu peserta didik membentuk karakter yang kuat, seperti kejujuran, rasa tanggung jawab, dan kerja sama.
  • Menciptakan Lingkungan Pembelajaran yang Terbuka: Saya sekarang lebih berusaha untuk menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan inklusif, di mana peserta didik merasa bebas untuk berpartisipasi, berpendapat, dan berkreasi.

Perubahan ini mencerminkan komitmen saya untuk menerapkan pemikiran KHD dalam praktek pendidikan saya. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membentuk masa depan yang lebih baik, dan dengan pendekatan yang lebih holistik dan inklusif, kami dapat mencapai pendidikan yang memerdekakan peserta didik kami. Saya telah merasa terdorong untuk menjadi pendidik yang lebih baik dan membantu peserta didik tumbuh sebagai individu yang berkarakter dan peduli terhadap masyarakat.

Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?

Untuk menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) dalam kelas saya dan mencerminkan pendidikan yang memerdekakan, saya dapat segera melakukan langkah-langkah berikut:

  • Integrasi Nilai-nilai Budaya Lokal: Saya dapat segera mencari cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulum dan pembelajaran. Ini bisa meliputi pembahasan tentang tradisi, sejarah, dan budaya lokal dalam mata pelajaran yang relevan.
  • Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbuka: Saya dapat bekerja untuk menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan inklusif, di mana peserta didik merasa nyaman berpartisipasi, berpendapat, dan berbagi ide. Ini mencerminkan pemikiran KHD tentang memberdayakan peserta didik.
  • Fokus pada Pengembangan Karakter: Saya dapat lebih berfokus pada pengembangan karakter peserta didik. Saya bisa merencanakan kegiatan atau proyek yang membantu peserta didik mengembangkan nilai-nilai seperti kejujuran, rasa tanggung jawab, dan kerja sama.
  • Mendorong Kreativitas dan Inovasi: Saya dapat mendukung peserta didik untuk berpikir kritis, mengembangkan solusi kreatif, dan mengembangkan kemampuan inovatif. Ini mencerminkan gagasan KHD tentang pendidikan yang menciptakan individu yang mandiri dan kreatif.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, saya yakin bahwa kelas saya akan menjadi lingkungan yang lebih memerdekakan dan relevan dengan konteks sosial budaya lokal. Saya akan terus berupaya untuk menjadi pendidik yang lebih baik dan membantu peserta didik saya tumbuh sebagai individu yang berkarakter dan peduli terhadap masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun