Mohon tunggu...
rahayu faizah
rahayu faizah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sosial Change

29 Maret 2012   13:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:18 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

SOSIAL CHANGE (Pandangan Perubahan)

PERBEDAAN PENDAPAT DALAM KELUARGA

Dalam setiap masyarakat, pasti akan dijumpai oleh keluarga. Di dalam suatu keluarga pasti ada beberapa anggota keluarga, misalnya dalam suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, saudara laki-laki, saudara perempuan, paman, bibi, kakek, dan juga nenek, ini dinamakan keluarga besar. Akan tetapi apabila di dalam suatu keluarga hanya terdiri dari ayah, ibu, saudara laki-laki, dan juga saudara perempuan ini dinamakan keluarga kecil.

Tulisan ini akan menyoroti peranan anak dan orang tua di dalam keluarga, yang dalam suatu keluarga terdapat, perubahan, konflik, disintegrasi, dan juga paksaan. Dalam perkuliyaan sehari-hari ada mata kuliah Teori-teori Sosial yang mana di dalamnya menjelaskan tentang ada dua pandangan dasar mengenai watak dasar dunia sosial yaitu, pandangan keteraturan (Sosial Order), dan pandangan perubahan (Sosial Change). Tulisan ini akan berusaha untuk menulis suatu tulisan tentang Sosial Change (pandangan perubahan).

Pada mulanya seorang anak sangat di sayang dan diperhatikan oleh kedua orang tua, saudara- saudara maupun kerabat terdekat untuk mencurahkan perhatiannya dalam mendidiknya, supaya anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik. Sewaktu kecil seorang anak akan patuh apa yang diperintahkan oleh keluarganya karena sedari kecil si anak sudah diajari agar supaya patuh terhadap orang yang lebih tua, begitupun dalam segi berbusana orang tua menyuruh untuk berbusana yang sopan si anak masi mendengarkannya, akan tetapi sewaktu dia sudah beranjak remaja dia sudah mulai berubah, andai kata orang tuanya menyuruh untuk berbusana yang sopan dia sudah mulai membantah sedikit demi sedikit.

Beranjak dewasa bukan hanya membantah lagi tetapi si anak sudah mulai melawan orang tua maupun kerabat-kerabat dekatnya apabila ada perbedaan pendapat antara si anak dengan keluarga, sehingga terjadilah konflik dalam sebuah keluarga tadi bahkan juga menimbulkan perpecahan dalam keluarga dikarenakan perbedaan pendapat.

Karena dalam suatu keluarga pasti ada aturan-aturan yang mana aturan-aturan tersebut tidak boleh di langgar. Apabila aturan-aturan tersebut dilanggar maka akan terjadilah suatu konflik yang mana konflik itu tidak diharapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun