Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu Logos yang berarti kata, pemikiran, maupun ide. Dalam bahasa Arab, logika disebut dengan istilah Mantiq yang berarti ilmu yang menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus untuk mendapatkan suatu pemikiran yang dianggap benar. Sementara itu, logika menurut KBBI diartikan sebagai pengetahuan tentang kaidah berpikir atau jalan pikiran yang masuk akal.
Logika sendiri terbagi ke dalam dua macam, yakni logika formal dan logika informal. Logika formal biasanya hadir di dalam bidang matematika, sains, dan beberapa bidang lainnya yang membutuhkan penarikan kesimpulan yang sistematis dan akurat. Contoh dari penerapan logika formal pada dunia nyata adalah adanya subtes penalaran pada seleksi masuk perguruan tinggi. Tiap-tiap peserta ujian dituntut untuk menyelesaikan soal penalaran dengan waktu yang sangat cepat dengan tujuan  mereka dapat menganalisi informasi, berpikir logis, menarik kesimpulan, serta menyelesaikan permasalahan secara efektif.
Sedikit berbeda dengan logika formal, logika informal mengaplikasikan logika pada bahasa keseharian. Contoh logika informal dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita berargumen dengan orang lain. Jenis logika ini merupakan metode untuk menganalisis argumen dalam kehidupan sehari-hari. Ketika sedang berargumen, setelah menganalisis argumen lawan, kita dituntut untuk membangun logika yang dapat merepresentasikan pemikiran kita sehingga diharapkan kita tidak terbawa oleh argumen lawan bicara kita.
Tanpa kita sadari, logika menjadi salah satu ilmu praktis cabang Ilmu Filsafat. Ilmu tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencari sebuah pembuktian kebenaran melalui cara berpikir dan penarikan kesimpulan yang sistematis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang valid. Logika dalam kehidupan sehari-hari berfungsi untuk kita agar menghindari berpikir secara autopilot atau berpikir otomatis. Cara berpikir yang otomatis tersebut dapat menimbulkan proses berpikir secara tidak sadar dan tidak jelas yang kemudian dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang tidak valid. Di sinilah letak peran logika, yakni membantu manusia dalam berpikir dan mengambil kesimpulan, sikap, tindakan, serta keputusan secara tepat untuk menghindari logical fallacy.
Selain untuk menghindari berpikir secara autopilot, logika juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan berpikir secara mendalam, cermat, objektif, serta abstrak pada diri manusia. Logika menjadi alat untuk mempelajari setiap ilmu-ilmu baru yang ada di dunia ini. Dalam hal ini, logika membantu manusia dalam bersikap dan bertindak menghadapi suatu hal baru. Dalam bidang akademik, logika digunakan untuk menganalisis dan menguji sebuah pernyataan atau pengetahuan secara sistematis dengan aturan-aturan yang ada. Dalam kehidupan sosial, logika berfungsi untuk menuntun manusia dalam berargumen dan dalam kemampuan menganalisis suatu persoalan secara kritis. Dari uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa logika memiliki peranan yang sangat penting untuk kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H