Mohon tunggu...
Di Timur Fajar
Di Timur Fajar Mohon Tunggu... -

Titip salam dari pemilik lapak ini: Aku andaikan mereka dan mereka andaikan aku. Cobalah berempati: merasakan berada pada posisi mereka, maka akan banyak yang bisa kita mengerti dan pahami tentang mereka, tentang kesalahan mereka. Karena kenyataan tidak pernah salah. Tuhan menghadiahi kita akal, bahwa ada kausalitas dalam setiap persoalan. Maka pandai-pandailah menguraikannya." (Rahayu Winette) Jadilah diri sendiri namun tak ada salahnya Anda(i) coba berempati dalam posisi orang lain. (Di Timur Fajar)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

190). "Satu-Satu Datang, Satu-Satu Pergi"

5 Juli 2011   13:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:55 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1309873562118620983

..Tujuh hari sudah lapak ini tak terjamah dengan postingan baru. Kebiasaan tidak tahan lama beranjak dari kompasiana, akhir-akhir ini mulai saya langgar. Sekian lama di sini saya sukanya bercanda, juga suka kecanduan konsep. Prakteknya eh malah terbengkalai. Ini juga pelarian dari sulitnya menerima kenyataan dalam keseharian. Untuk alasan yang terakhir ini saya mulai menemukan solusinya. Dan mulai akrab dengan kenyataan yang tadinya tidak bersahabat. O ya, satu lagi. Saya membutuhkan sebab, ada yang membuat tidak betah di sini, menggenapkan alasan kenapa absen selama seminggu itu.

..Saya suka berempati, merasakan berada di posisi orang lain. Tidak cuma orang itu kalau lagi susah, atau kurang beruntung. Termasuk kurang benarlah. Yang ini paling sulit dipahami, kenapa mencoba memaklumi orang yang kurang bermoral. Melakukan korupsi, misalnya. Tapi kali ini saya tak hendak membicarakan hal itu. Empati saya lebih ke mencoba memahami mereka yang beranjak setelah tak menemukan kecintaannya di kompasiana sini. Satu dua datang sementara satu-satu pergi menghilang.

..Satu lagi penyakit saya, yakni suka nelangsa menyayangkan kenapa mereka sampai pergi. Ke mana mereka melabuhkan kecintaan menulisnya. Sedihnya lagi ada yang pergi menghilang tak lupa membawa pergi catatannya, alias mendelete habis semua kenangannya di sini. Tidak banyak memang, hanya dua tiga orang;tapi sayangnya tulisan-tulisan dia bagus amat. Cengeng ya? Maksudnya saya yang suka sedih ini yang cengeng. Hiks, hiks.

..Ah, sudahlah. Ini juga lagi sedang mencari-cari alasan kenapa sampai macet menulis. Lagi pula ada dan tidak adanya saya di sini juga tidak penting-penting amat. Yang jelas sebuah tulisan tanpa mood sudah mendarat, itu dulu yang penting.

..By: Di Timur Fajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun