Mohon tunggu...
Di Timur Fajar
Di Timur Fajar Mohon Tunggu... -

Titip salam dari pemilik lapak ini: Aku andaikan mereka dan mereka andaikan aku. Cobalah berempati: merasakan berada pada posisi mereka, maka akan banyak yang bisa kita mengerti dan pahami tentang mereka, tentang kesalahan mereka. Karena kenyataan tidak pernah salah. Tuhan menghadiahi kita akal, bahwa ada kausalitas dalam setiap persoalan. Maka pandai-pandailah menguraikannya." (Rahayu Winette) Jadilah diri sendiri namun tak ada salahnya Anda(i) coba berempati dalam posisi orang lain. (Di Timur Fajar)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

169) "Coba Memahami Si Cucak"

26 Mei 2011   21:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:10 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_110786" align="alignright" width="291" caption="Apa salahku, cucak? (google gambar)"][/caption]

..SiCucak akhir-akhir ini agak pendiam. Kemarin sumpek dengan kegelisahannya, kusarankan ke luar rumah dulu. Pilihan ke tempat sahabat bicara yang satu. Perpustakaan sudah lama tak lagi jadi alamat pelariannya. Dia tak lagi tertarik membaca teori di buku yang berderet-deret di situ. Membaca realitas yang terpampang di depan mata dan galau di benaknya saja dia sudah tak mampu lagi. Apa masih ditambah dengan teori-teori yang belum tentu valid dan relevan dengan langkah dan jejak persoalannya.

..Sering kucamkan ke dia: kegelisahan kamu Cak adalah kegelisahan banyak orang. Boleh jadi ada yang blundernya lebih dari kamu. Kamu masih mendingan, karena masih mampu memahami musabab dan refleksinya ke depan. Orang lain tuh terperangah dan melongo dalam ketidakmengertiannya. Ada yang sudah korsluit malah.

..Hm, saya seperti tak  mengerti di mana bagian dari kegelisahan dia. Justru karena mampu memahami kausalitas persoalan, sadar dengan dampaknya, bahkan tahu solusi tapi tak bisa mengimplementasikannya itulah  sampai gelisahnya si Cucak menjadi-jadi. Sadar dan tahu, tapi tak bisa ngapa-ngapain.

..Dia orangnya cerdas hanya masih lebih cerd.. eh cerewet bicaranya. Apa karena itu pelarian atau mekanisme dari kecerdasannya yang tak bisa menemukan tempatnya berpijak? Saya kira begitu. Ah, saya jadi ingat dengan orang pintar yang kelepas, semoga sicucak tidak sampai ke sana. Untung ada saya yang mau mengamini dan menghibur setiap pikiran, teori, dan ketidakaplikasiannya.

..Ah, saya sudahi dulu. Mau ngantuk. Bobo dulu, Cak?! Kegelisahan kamu bisa saya pakai nambah-nambah postingan. Ini sudah yang ke berapa, ya?

..By: Fajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun