Si Cucak merasa disaingi Kiky, ketika temannya itu menceritakan kalau ayah dia juga pecinta satwa seperti ayahnya. Ayah si Cucak maksudnya.
“Di rumah kamu ada burung Nuri, Ki?” selidik Cucak.
“Wow itu sih ada!” kontan jawab Kiky.
“Perkutut?” tanya Cucak.
“Itu juga! Pokoknya kamu tanya burung, semua ada!”jawab Kiky sesumbar.
“Haah? Jadi burung cucakrowo juga kamu ada?” tanya si Cucak penasaran.
“He, jelas ada! Bahkan kicaunya masih lebih kacau dari kamu!” sembur temannya itu tanpa ampun.
Tenang, Cak! Hibur saya dalam hati. Nah, bukan Cucak kalau dia tidak bisa membalas dengan lebih sengit. Namun sebelumnya:
“Kelinci ada, kamu?” tanya Cucak baik-baik.
“Wow, itu sih ada!”
“Kucing, kamu? “ selidik Cucak.
“Apalagi!” Kiky tak mau kalah.
“Monyet kamu!?”
“Ada!”
“Anjing kamu!”
“Apaa?!
“Musang kamu!!”
“Haah!! Bangsaat kamu!!!!” Teriak Kiky merasa dikerjain.
Dasar Cucak yang kenal banyak dengan nama-nama binatang sampai yang paling kecil, terus dengan kicau ledekannya:
“Haa itu lagi!Bangsat kamu?Kecoak kamu? Kutu busuk kamu?!! Hahaha, si Cucak lari menjauh dikejar Kiky
By : Di Timur Cucakruwa
NB : Hahaha, untuk orang yang setelmi saya, bangsat kata cucak adalah sejenis kutu busuk yang suka tiarap di kasur, atau di mana saja berada. Si Cucak sendiri konon kabarnya belum tau yang mana sih bangsaat itu. Mungkin anda orangnya, eh maksudnya yang tau seperti apa mahluk yang satu itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H