Mohon tunggu...
Di Timur Fajar
Di Timur Fajar Mohon Tunggu... -

Titip salam dari pemilik lapak ini: Aku andaikan mereka dan mereka andaikan aku. Cobalah berempati: merasakan berada pada posisi mereka, maka akan banyak yang bisa kita mengerti dan pahami tentang mereka, tentang kesalahan mereka. Karena kenyataan tidak pernah salah. Tuhan menghadiahi kita akal, bahwa ada kausalitas dalam setiap persoalan. Maka pandai-pandailah menguraikannya." (Rahayu Winette) Jadilah diri sendiri namun tak ada salahnya Anda(i) coba berempati dalam posisi orang lain. (Di Timur Fajar)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

82). Berikan Sejenak Negeri Ini Kepada Mereka yang Berpikir Cerdas, Santun Dan Bijak

30 November 2010   15:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:09 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

..Ada apa dengan negeri ini? Belum lagi usai derita bencana anak bangsa yang satu menyusul derita bencana anak bangsa di belahan lain dari negeri ini.

..Belum lagi pasti selesai semburan lahar dari mulut Merapi, menyusul lagi semburan dari mulut gunung berapi lain, dan kini lebih prihatin menyembur polemik dari mulut anak-anak negeri ini.

..Tak cukupkah derita bangsa ini, masih hendak kita tambah lagi dengan isue referendum;  yang harusnya tidak perlu, setidaknya tidak di saat ini. Atau tidak sampai kapanpun.

..Coba ajak duduk semua para piawai pemikir cerdas dan arif dari seantero negeri ini.Temukan apa yang mau dicari dari polemik ini, seberapa pentingnya itu dibandingkan pentingnya masalah lain yang lebih membelit dan melilit negeri ini.

..Semoga dari benak mereka kita dapatkan solusi yang tepat dan pikiran yang jernih. Lebih dari yang bisa diberikan para politisi negeri ini.

..Berikan sejenak negeri ini kepada mereka yang berpikir cerdas, santun dan bijak, jadi bukan kepada mereka yang berniat bejat dengan kekuasaannya.

..Prihatin by : Rahayu Winnet

.. NB : Tidakkah isue referendum monarki or demokrasi ini akan memuarakan munculnya referendum2 berikutnya? Antara lain: “Setujukah kita atau tidak? Seorang pemimpin (presiden, gubernur, bupati/walikota) bisa dipilih lebih dari dua kali atau berkuasa seumur hidup?”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun