Mohon tunggu...
Di Timur Fajar
Di Timur Fajar Mohon Tunggu... -

Titip salam dari pemilik lapak ini: Aku andaikan mereka dan mereka andaikan aku. Cobalah berempati: merasakan berada pada posisi mereka, maka akan banyak yang bisa kita mengerti dan pahami tentang mereka, tentang kesalahan mereka. Karena kenyataan tidak pernah salah. Tuhan menghadiahi kita akal, bahwa ada kausalitas dalam setiap persoalan. Maka pandai-pandailah menguraikannya." (Rahayu Winette) Jadilah diri sendiri namun tak ada salahnya Anda(i) coba berempati dalam posisi orang lain. (Di Timur Fajar)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

76). Perspektif: "Sistem Itu" (1)

19 November 2010   12:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:28 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12901719651917696253

..Cukup lama dan sering saya berbicara tentang sistem dan berharap banyak dari situ, sebanyak, bahkan lebih; dari banyak dan kerapkali mereka yang mempertanyakan arti kata itu seperti apa menurut saya. Saya suka menggunakan istilah itu untuk menggambarkan suatu peran dari keadaan yang sangat signifikan pengaruhnya.

..Sistem, seperti apa artinya menurut saya?

..Selain pernah mendapatkannya dalam kuliah ‘Pendekatan Sistem’, arti sistem itu sendiri jarang saya gali dari kamus, atau pendapat para ahli. Saya sering memakainya, tapi tidak berusaha merumuskannya. Saya merasakan bagaimana penting nya makna dan peran sebuah sistem tapi tidak serta merta mendefinisikannya. Jadi pengertian sistem yang mau saya berikan setelah ini tidak dibahas dari perspektif yang ilmiah. Terserah anda mau menggubrisnya. Tapi kalau boleh meminta, tolong pahami jalan pikiran saya yang seenaknya  membawa-bawa nama sistem. Dalam konteks seperti apa kata itu saya maksudkan, penjelasannya mungkin agak sedikit ngawur.

..Sistem? Saya membedakan dari kata sistim atau cara. Seperti sistim tanam paksa di zaman imperlialisme VOC. Sistem lebih besar dari itu, bahkan cara adalah bagian di dalamnya. Sistem bagi saya adalah suatu keadaan dari berbagai unsur: cara, sikap, aturan, nilai, sarana, manusia, bahkan sistem itu sendiri(sub sistem) yang secara teratur ataupun tidak(kalau ini sistem yang buruk), yang satu sama lain saling berinteraksi, bergantung, berpengaruh dalam membentuk suatu totalitas dan bergerak mencapai satu tujuan atau akibat yang ditimbulkannya. Wah, akhirnya saya perlu nambah-nambah dari kamus besar bahasa Indonesia.

..Hmm, rasanya pengertian ini masih mentah. Bagaimana, kalau kita mari merumuskannya bersama setelah ini, selesai saya bawa ke dalam berbagai persoalan yang bisa menggambarkan dengan gamblang tentang arti kata itu. Barangkali saja anda yang lebih pintar mendefinisikannya.

..Keluarga sebagai sebuah sistem, anak-anak dilihat sebagai produk yang dilahirkannya. Masyarakat sekitar sebagai lingkungan pergaulan sosial, jadilah sebuah sistem yang mempengaruhi anak itu di luar rumah. Sekolah sebagai sistem, di situ anak tadi dididik(?) dan dibentuk secara formal.

..Keluarga , masyarakat, sekolah; masing-masing sebagai contoh sebuah sistem yang satu sama lain bisa saling mempengaruhi, saling membentuk; juga yang satu bisa menjadi bagian atau partner dari yang lain. Keluarga sebagai satu sistem merupakan unsur dari masyarakat sebagai sistem yang lebih besar( supra sistem). Lalu saling melengkapi dan menunjang dengan sekolah sebagai sistem yang diformalkan.

..Ada lagi, masyarakat(sistem) yang satu dengan masyarakat yang lain merupakan unsur dari negara sebagai supra sistem yang lebih besar lagi.

..Jadi ketika kita menjadikan suatu unsur (masyarakat, misalnya) merupakan sistem, maka unsur yang lebih kecil(keluarga) menjadi sub sistem; lalu unsur yang lebih besar menjadi supra sistem. Demikianlah selanjutnya, negara menjadi sub sistem dari kesatuan negara regional sebagai sistem yang lebih besar, lalu global internasional sebagai supra sistemnya. (bersambung)

..By : Rahayu Winnet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun