Mohon tunggu...
Shinta Kumala
Shinta Kumala Mohon Tunggu... -

Motivasi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Memahami Rahasia Rezeki

18 Juli 2014   05:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:01 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Oleh : M. Adewansyah  (Inspirator Entrepreneur)



Persoalan Rahasia Rezeki adalah salah satu dari rahasia-rahasia Allah. Kita manusia, bahkan para Nabi dan Rasul pun tidak mengetahuinya. Semuanya sudah menjadi ketetapan takdir dari AIlah. Dia telah menetapkan kadar rezeki semua makhluk di alam ini sesuai denganqudrah (kehendak-Nya) sejak lima puluh ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi.Ada diantara manusia yang dilapangkan rezekinya, ada pula yang disempitkan rezekinya. Ada yang mendapat banyak dan ada juga yang sedikit jatah rezekinya di dunia ini. Semuanya tentu saja mengandung banyak hikmah yang tidak semua orang mampu memahami dengan baik dibalik hikmah tersebut. Walaupun takdir rezeki atas manusia sudah ditetapkan oleh Allah, kita manusia diperintahkan untuk tetap berikhtiar sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Menempuh pelbagai jalannya untuk menjemput rezeki yang halal, berlimpah dan penuh berkah. Menggunakan trik-trik dan strategi jitu, semua ituboleh dan sah-sah saja selama hal tersebut tidak melanggar ketentuan syariat islam.
Kita pun memahami bahwa, segala sesuatu di dunia ini tentu saja ada kuncirahasianya. Dari hal-hal yang terkecil sampai hal yang paling besar, dari hal yang sederhana sampai yang paling rumit sekalipun. Termasuk juga jika kita ingin meraih limpahan rezeki dansukses dalam membangun kekayaan. Upaya untuk menuju terwujudnya impian besar yang telah kita tentukan, pasti memerlukan sebuah proses dan strategi. Mulai dari pikiran, kesadaran, mentalitas hingga perencanaan dan komitmen untuk terus bertindak nyata mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Ternyata, di zaman ini untuk membangun kekayaan dan kualitas hidup yang lebih baik kita perlu untuk berpikir dan bertindak cerdas, bukan sekedar bekerja keras. Bekerja tuntas bukan sekedar bekerja ikhlas. Ketika kita berpikir dan bertindak sesuai dengan kunci-kunci kesuksesan tersebut, hakikatnya kita telah berpikir dan bertindak cerdas.



Dalam setiap Training motivasi atau dalam buku saya, saya sering berupaya untuk memotivasi diri, keluarga, sahabat-sahabat saya atau siapa saja yang sedang terpuruk, untuk segera bangkit dan keluar dari situasi buruk tersebut, yang saya istilahkan dengan “Zona Bahaya” yaitu zona kefakiran dan kemiskinan. Ya, saya memahami bahwa kondisi kefakiran dan kemiskinan bisa menjadi sesuatu yang sangat berbahaya bagi kehidupan seseorang, Kapan, ketika bersamaan dengan itu dia juga miskin secara mentalitas dan moralitas, miskin secara intelektualdan amal shaleh serta lemah keimanannya. Begitu menakutkannya kefakiran dan kemiskinan, hingga Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnyasebuah doa:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu

dari kekafiran dan kefakiran"
Sekarang kita tahu bahwa, di zaman ini tidak ada cara lain yang paling ampuh untuk kita bisa keluar dari zona bahaya tersebut selain segera memiliki kesadaran dalam diri untuk bangkitmembangun kekayaan. Banyak orang yang hidupnya semakin terpuruk dalam jurang kemiskinan karena memang dalam dirinya tidak ada kesadaran sedikit pun untukmembangun kekayaannya. Dan ditambah lagi penyakitmentalitas miskin yang terus dipelihara hingga akhirnya mengakibatkan; kaya adalah sebuah kata yang sangat jauh darirealita kehidupan mereka. Adanya kesadaran untuk membangun kekayaan, mindset positif dan mentalitas kaya, adanya impian menjadi kaya dan menumbuhkan jiwa entrepreneurshipsertamemiliki business skill itulah kerangka bangunan yang harus kita bangun jika kita benar-benar ingin segera keluar dari zona berbahaya tersebut.

Mengapa kita harus membangun kekayaan ?
Mengapa di zaman ini kita harus menjadi kaya ?
Bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, setidaknya ada lima hal yang mendasarinya :
Pertama: Dengan kekayaan berarti akan terbuka peluang bagi kita untuk meraih kemuliaan,dengan memberikan manfaat kepada banyak orang dan itu merupakan jalan bagi seorang insan untuk menjadi yang terbaik dihadapan Allah.
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia." (HR. Thabrani).

Kedua: Dengan kekayaan maka kita akan termotivasi untuk menjadi orang yang selalu diharapkan kebaikannya oleh masyarakatKedatangannya dinanti-nanti, ketiadaannya terasa mengurangi, dan uluran tangannya selalu ditunggu-tunggu oleh banyak orang. KarenaRasulullah bersabda:
"Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan sedangkan keburukannya terjaga..."

Ketiga: Dengan kekayaan maka kemampuan untuk menanggung dan meringankan beban saudaranya menjadi lebih besar. Bahkan terbuka peluang untuk meraih pelbagai keutamaan dengan menumbuhkan sifat suka memberi dan berbagi pada kaum miskin dan dhuafa, dan itu hanya orang kaya yang mampu melakukannya dalam hal materi. Dan Allah akan memberikan kemuliaan atas setiap hamba-Nya yang selalu memikirkan dan membantu kehidupan orang lain, sebagaimana firman-Nya, artinya :
"Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, maka seolah-olah ia telah memeliharakehidupan manusiasemuanya"(QS.AI-Ma'idah : 32)

Keempat: Dengan kekayaan maka seorang ayah atau seorang suami dapat memberikan semua yang dibutuhkan oleh keluarganya dan ia pun tidak akan menjadi beban bagi orang lain. Berusahalah untuk menjadi yang terbaik bagi keluarga, maka anda akan menjadi yang terbaik pula di hadapan Allah.Insya Allah.

Wasiat Rasulullah :
"Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baikterhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baikterhadap keluargaku." (HR.Tirmidzi)

Kelima: Dengan kekayaan maka kita bisa terbebas dari kewajiban atau beban duniawi yang akan tetap terbawa hingga ke akhirat kelak, misalnya hutang. Hutang bukan hanya sekedar urusan dunia melainkan juga urusan akhirat yang akan dihisab kelak dan boleh jadi akan menjadi penghalang seseorang untuk masuk kedalam surga sekalipun ia seorang hamba yang sangat sholeh dan banyak amalnya, yakni apabila ia meninggal, sementara ia belum melunasi dan menunaikankewajiban hutangnya.
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang"(HR. Bukhari-Muslim)

Pembaca yang dirahmati Allah,
Syariat islam tidak pernah melarang umatnya untuk menjadi kaya, karena itu milikilahimpiankaya dan jadilah orang kaya, karena banyak keutamaan disana. Kekayaan memberi kita peluang untuk menciptakan amal yang lebih berharga nilainya dihadapan Allah. Kekayaan akan memberikan kita kesempatan untuk menjadi mulia di hadapan manusia ketika dengan kekayaan itu kita mampu memberikan manfaat bagi banyak orang selain diri dan keluarga. Kekayaan akan memberikan dorongan pada kita untuk berbuat lebih baik dalam perjuangan dakwah islam ini. Ingat pesan nabi kita, tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah, dan tangan kita hanya bisa berada diatas (suka memberi sedekah) saat kita menjadi orang kaya yang sebenarnya.

Selanjutnya untuk lebih menyempurnakan ikhtiar-ikhtiar kita dalam menjemput rezeki dari Allah sekaligus untuk melapangkan rezeki kita, maka milikilah “Kunci-kunci Rahasia Rezeki” yakni suatu sikap hidup dan amalan sholeh yang akan menjadi sebab terbukanya pintu-pintu rezeki dan mempercepat turunnya rahmat dan pertolongan dari Allah. Demikian juga untuk mendapatkan keberkahan dalam usaha dan harta kita maka hendaklah kita selalu waspada dan berusaha menjauhi “Ranjau-Ranjau Rezeki” yakni suatu sikap hidup dan amalan buruk yang menjadi sebab sempitnya rezeki, terhalangnya do’a serta jauhnya seseorang dari rahmat dan kasih sayang Allah. 

Sahabat, tempuhlah sebab-sebab syar’i yang menjadikan keridhaan Allah untuk terbukanya pintu-pintu rezeki bagi anda. Bagaimana mungkin kita berharap meraih rezeki yang berlimpah, sementara kita menjalaninya dengan kemaksiatan kepada Rabb yang akan memberikan rezeki ? Karena itu, carilah penghidupan tapi jangan pernah menjual kehidupan anda. Hidup tidak lain adalah sebuah harapan, karena itu isi dan jalani hidup anda dengan penuh harapan, kemuliaan, cinta dan kasih sayang. Mulai hari ini, jika hidup anda kurang beruntung, rubahlah arah hidup anda ke arah yang lebih baik dan lebih pasti. Bantulah orang-orang disekitar anda untuk membukakan jalan rezekinya. Untuk kebahagiaan dankeberuntungan orang lain jadikanlah diri anda laksana “Makelar Rezeki” yakni, menjadi sebab datangnya rezeki dan kebaikan bagi orang lain, jangan jadikan diri anda sebab keburukan dan penderitaan bagi orang lain. Jadikanlah diri anda bermanfaat besar bagi kebanyakan orang, yang mungkin selama ini mereka kurang beruntung. Ingat pesan Nabi kita;
“Sebaik-baik manusia adalah mereka yang
bermanfaat bagi manusia lainnya”


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun