Mohon tunggu...
Raharjo Yuwono
Raharjo Yuwono Mohon Tunggu... Insinyur - Lulusan UGM 1992

Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petani Nglipar Manfaatkan Pekarangan Untung Berlipat

8 September 2023   14:47 Diperbarui: 8 September 2023   19:01 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Raharjo Yuwono

NGLIPAR (Kamis,6/09/2023). Sudomo (72) usianya sudah tidak lagi muda, petani Kwarasan Wetan, Kedungkeris dirinya tinggal sendirian di rumahnya karena anak anaknya pergi bekerja ke Ibu Kota Jakarta. Namun kesendirianya tidak mengurangi aktivitas sehari-harinya, karena saat ini dia disibukkan merawat tanaman bawang merah miliknya. Bawang merah miliknya seluas 550 m2 ditanam di pekarangan halaman rumahnya, sehingga dirinya tidak harus pergi jauh untuk berladang.

Saat ditemui di rumahnya bersamaan dengan pedagang bawang merah yang akan membeli hasil panennya. Bawang merah seluas 550 m2 telah ditawar seharga Rp 12 juta, jumlah uang yang tidak sedikit baginya, apalagi perawatanya hanya di halaman rumahnya.

Sudomo membeberkan bahwasanya selama ini pekarangan rumahnya setelah tanam padi dibiarkan kosong paling hanya untuk persediaan rumput pakan padahal tersedia air yang mencukupi. Namun setelah bertemu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan Pangan dan berdiskusi pemanfaatan pekarangan dirinya tertarik menanam bawang merah asal biji karena modal yang harus disediakan lebih murah dibanding asal umbi. Bawang merah dia tanam pada awal Juli dengan bibit asal biji yang sudah umur 35 hari, saat ini sudah umur tanam 80 hari di lahan,  seminggu lagi akan panen dan sudah didatangi pedagang bawang merah dengan penawaran total Rp 12 juta karena harga bawang merah saat ini tidak sebaik saat hari raya kemarin. Hal itu pun masih sangat menguntungkan. Oleh karenanya dirinya akan menanami pekarangan seluruhnya dengan bawang merah asal biji pada tahun depan setelah panen padi.

Terpisah HK Adinoto,SP.,MSi. Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul  sangat mendukung kegiatan pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan budidaya bawang merah, juga penggunaan bibit bawang merah asal biji. Petani seperti pak Domo bisa mendorong petani lainnya untuk budidaya bawang merah asal biji dengan modal yang lebih sedikit dari pada asal umbi. Gangguan hama penyakit untuk bawang merah asal biji ternyata sedikit sehingga petani bisa panen. Untuk saat ini pengembangan bawang merah asal biji dikembangkan seluas 30 Ha di Semin, Ngawen dan Semanu masing masing 10 hektar dan telah ditanam. Apabila pekarangan dapat dioptimalkan seperti halnya pekarangan pak Domo mungkin Gunungkidul bisa surplus bawang merah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun