WAKIL BUPATI GUNUNGKIDUL RESMIKAN IRIGASI PERPOMPAAN,
POKTAN RUKUN MAKARYO PATUK SIAP TANAM PADI 3X SETAHUN
PATUK ( Senin, 6 Juli 2020). Air merupakan faktor utama bagi petani Gunungkidul dalam berusaha tani. Poktan Rukun Makaryo, Panjatan, Pengkok, Patuk sungguh beruntung karena lahan yang diusahakan berdekatan dengan sumber air sungai Oya. Sepanjang tahun sungai Oya di Gunungkidul tak pernah surut.Wilayah seperti Semin, Ngawen, Nglipar, Ponjong, Karangmojo serta Gedangsari, dan Patuk merupakan  Kapanewon yang terlewati aliran sungai Oya.Â
Para petani di sekitar aliran sungai Oya termasuk poktan Rukun Makaryo selama ini biasa menggunakan sumber air sungai Oya dengan perpompaan kecil secara perorangan dan swadaya.
Sejalan dengan  program pemerintah khususnya Kementerian Pertanian cq Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP)  dalam upaya peningkatan luas pertanaman padi (IP Padi) melalui pemanfaatan infrastruktur air, maka dibantukan pada para poktan berupa pembangunan irigasi perpompaan besar mendukung tanaman pangan.Â
Poktan Rukun Makaryo, Panjatan, Pengkok Patuk merupakan salah satu poktan yang dipercaya untuk melaksanakan kegiatan pembangunan irigasi perpompaan mendukung tanaman pangan. Pada hari Senin (6/7/2020) poktan Rukun Makaryo mengundang Wakil Bupati dan Dinas Pertanian dan Pangan untuk hadir dalam peresmian irigasi perpompaan.
Hadir pada acara peresmian irigasi perpompaan di poktan Rukun Makaryo adalah Wakil Bupati Gunungkidul Dr.Imawan Wahyudi, SH.,MH. , Ir Bambang Wisnu Broto Ka DPP Gunungkidul, Dr.Suharsono, SPt., MSi. Ka BPTP Balitbangtan DI Yogyakarta, Panewu Patuk R Harya Ambar Suwardi, SH., MSi., Lurah Pengkok, para PPL BPP Patuk serta petani anggota poktan Rukun Makaryo, Panjatan, Pengkok, Patuk.
Jamari (64) Ketua Poktan Rukun Makaryo dalam laporannya menyebutkan rencana irigasi perpompaan merupakan program yang lama diimpikan para petani namun baru terealisasi tahun 2020, oleh karena itu poktan sangat berterimakasih atas bantuan pemerintah berupa pembangunan irigasi perpompaan.Â
Dengan adanya irigasi perpompaan poktan merasa lebih ringan dalam mensuplai kebutuhan air khususnya pertanaman padi. Luas oncoran yang bisa dilaksanakan antara 20 sampai dengan 30 hektar padi. Sedangkan potensi lahan yang ada seluas 45 hektar selain untuk pertananaman padi sebagian ditanami palawija atau kacang tanah.Â
Jika biasanya poktan hanya menanam padi 2x dalam setahun , dan kadang kawatir di musim kedua jika iklim tidak bersahabat seperti terjadi di tahun 2019, maka dengan adanya irigasi perpompaan para petani akan merasa aman dalam melaksanakan budidaya padi tidak kawatir kekurangan air, bahkan akan menanam padi 3x setahun tidak hanya 2x padi.
Selain peresmian  iriagsi perpompaan, juga dilaksanakan panen padi musim kedua. Hasil ubinan menunjukkan produktifitas  8,6 ton GKP per ha atau 7,24 ton GKG per ha, hasil ini lebih tinggi jika dibanding tahun lalu. Untuk selanjutnya poktan mempersiapkan penanaman padi musim ketiga.
Wakil Bupati Dr. Imawan Wahyudi, SH., MH. mengajak  poktan  bersyukur dengan adanya tambahan fasilitas irigasi perpompaan yang dapat meningkatan kesejahteraan petani. Dengan adanya irigasi perpompaan petani lebih mudah mendapatkan air irigasi sehingga pertanaman lebih subur, hasilnya lebih baik.Â