Semuanya itu untuk upaya mengurangi kemiskinan masyarakat Gunungkidul, Imawan percaya masyarakat Gunungkidul tipe masyarakat pekerja keras sehingga dengan  bantuan sarana seperti irigasi perpompaan akan dimanfaatkan dengan baik.
Ka DPP Ir. Bambang Wisnu Broto menjelaskan bahwa saat ini di Gunungkidul telah memasuki masa panen musim kedua. Luas pertanaman padi di musim kedua 8.522 Ha telah dipanen 1672 Ha di bulan Juni, sisanya akan di panen di bulan Juli seperti yang dilaksanakan di poktan Rukun Makaryo saat ini. Ka DPP berharap para petani memanfaatkan infrastruktur air yang telah dibangun untuk memperluas luas pertanaman padi, khususnya di musim tanam ketiga sehingga indeks pertanaman (IP) padi meningkat. Â Â
Ka DPP juga berharap masyarakat ikut melestarikan sumber air  dengan penanaman pohon pohon besar pengikat air seperti pohon beringin, Gentungan, Gayam, Jambu alas dan lain lain di dekat sumber air atau disepanjang aliran air sungai. Jangan sampai para petani mewariskan generasi selanjutnya air mata tetapi lebih baik  mewariskan mata air. Â
Selain itu Ka DPP juga berharap para petani menjaga ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi pandemik covid 19, dari laporan para petani rata rata petani hasil produksi  gabah tahun 2020 lebih baik dibanding tahun sebelumnya dan masih disimpan sebagai cadangan pangan setahun kedepan.
Demikian hasil temu lapang poktan Rukun Makaryo Panjatan, Pengkok, Patuk saat panen padi musim kedua dan peresmian irigasi perpompaan mendukung tanaman pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H