Perekonomian suatu negara merupakan salah satu parameter bahwa negara tersebut memiliki kualitas sebagai negara maju. Salah satu “core” dalam mendongkrak ekonomi nasional adalah dengan cara memperluas networking. Koneksi yang luas merupakan strategi pemerintah dalam memperkuat ekonomi nasional dan memenuhi kepentingan nasional suatu negara. Pemerintah Indonesia terus mengadakan kerjasama ke penjuru dunia untuk memajukan Ekonomi Nasional.
Diplomasi ekonomi Indonesia merupakan salah satu instrumen yang paling sering dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Hubungan Indonesia dan negara lain bisa dikatakan sebagai strategi Indonesia memperoleh proses diplomasi ekonomi. Hubungan bilateral antar bangsa bisa dikatakan merupakan salah satu cara pemerintah Indonesia memperkuat ekonomi penting.
Salah satu contoh diplomasi ekonomi Indonesia dengan negara mitra adalah Jerman. Hal ini ditandai dengan adanya Jakarta Declaration tahun 2012 bertepatan dengan 60 tahun hubungan bilateral yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi Indonesia dan Jerman.
Hubungan Bilateral Indonesia-Jerman pada tahun 2022 menginjak 70 tahun. Dengan kunjungan Presiden Frank Walter Steinmeier tahun 2022. Indonesia dan Jerman telah menjalin hubungan diplomatik yang kuat sejak beberapa dekade lalu dan terwujud dalam kemitraan strategis yang komprehensif di berbagai bidang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili pemerintah Indonesia dalam German Unity day (6/10/22), menyampaikan bahwa pada tahun 2021 Jerman merupakan mitra dagang terbesar Indonesia diantara negara-negara Eropa dengan total perdagangan mencapai USD 60 Miliar untuk periode 2015 hingga 2021.
Indonesia dan Jerman pada saat ini telah meningembangkan teknologi bersih dan terbarukan, investasi hijau dan pembiayaan hijau. Presidensi Indonesia G20 2022 bersamaan dengan Presidensi Jerman dalam forum G7. Hal ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi hubungan Indonesia dan Jerman.
Kemitraan berupa ekonomi yang berbasis digital dengan kunjungan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier yang berkunjung ke Indonesia Industrial Digital Center 4.0 atau PIDI pada Juni 2022. Hal ini yang menjadikan Indonesia menjadi official partner country Hannover Messe yang diharapkan memperkuat kemitraan yang solid dalam mewujudkan industri 4.0.
Diplomasi ekonomi Indonesia Jerman berhasil menjadikan Indonesia sebagai partner country pada Pameran Hannover Messe yang akan dilangsungkan pada 17-21 April 2023. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi partner country. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi partner country di tahun 1995 dan 2021.
Penyelengaraan Hannover Messe tahun 2021 merupakan tindak lanjut dari pembatalan Hannover Messe tahun 2020 akibat Pandemi Covid-19. Dan Indonesia menjadi partner country namun diselenggarakan secara online.
Hannover Messe sendiri merupakan pameran Industri terbesar dunia dan telah membuktikan pentingnya pemanfaatan event ini bagi Indonesia dalam kancah pameran industri global, khususnya dalam upaya transformasi ekonomi dan pemulihan sektor industri pasca covid-19.
Diketahui sektor Industri ini kalau kita bicara mengenai perekonomian, itu sharenya paling besar apabila kita lihat kontribusi terhadap PDB bedasarkan lapangan usaha di Q3-2022 kemarin , 17,88 %, masih terbedar dibandingkan sektor atau lapangan usaa yang lain yang pertumbuhannya. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yakin dengan adanya forum Hannover Messe ini akan diharapkan mencapai kesepakatan bisnis yang menjadi hasil dari event Hannover Messe dan diharapkan mendorong ekonomi nasional.
Adapun Kementerian Perindustrian mengungkapkan 4 target dalam keikutsertaan Indonesia dalam Pameran ini:
Pertama, memperesentasikan peta jalan Making Indonesia 4.0. Kedua, mempromosikan kerjasama industri. Ketiga, mempromosikan investasi asing dan ekspor. Sedangkan yang keempat, untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Jerman sebagai tuan rumah.
Making Indonesia 4.0 ini berorientasi pada 5 elemen utama, yaitu artificial intelegence, internet of things, enterprise wearables, advanced. Hal ini mendukung perluasan ekonomi digital bagi Industri.
Indonesia akan memanfaatkan peran sebagai official partner country sebagai official partner country Hannover Messe 2023 untuk menyampaikan kepada dunia internasional khusunya pelaku bisnis dan industri terkait kemudahan Investasi Indonesia.
Kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia mencakup kemudahan investasi mulai tahap pendirian badan usaha, tahap memulai usaha atau legalitas konstruksi berbasis Baku lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang terdiri dari persyaratan dasar dan persyaratan sektoral seta tahap pelaksanaan usaha atau legalitas yang non-KLBI.
Anggran yang dikeluarkan Indonesia dalam mengikuti pameran ini adalah 140 miliar pada tahun ini. Maka dari itu, pemerintah berharap bisa meraih nilai investasi 100 kali lipat dari yang telah dikeluarkan.
Sebagai implementasi inisiatif Making Indonesia 4.0, partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country dalam gelaran Hannover Messe adalah langkah yang strategs dalam mengatasi tantangan dan peluang industru serta potensi besar untuk menjalin kemitraan menuju industri 4.0.
Ada sekitar 157 Peserta Pameran dari Indonesia yang turut berpartisipasi dalam ajang tesebut. Termasuk menampilkan progres pengembangan kawasan Ibukota Nusantara (IKN) dan Kawasan Industri. Dengan mengusung logo layar Pinisi dengan tagline “infinite jurney” yang diharapkan menjadi inspirasi bahwa Indonesia adalah negara yang merangkul peluang tak terbatas.
Dilansir kemenperin.go.id, terdapat 150 co-exhibitors yang akan mewakili masing-masing subtema, meliputi engineered parts and solutions, future hub, sustainability and energy transition, global business and markets, compressed air dan vacuum, digital ecosystems, drive technology and automation serta motion dan drives.
Partisipasi Indonesia sebagai official partner country dalam Hannover Messe 2023 tidak penting untuk ajang brandung bagi Indonesia, tetapi juga mendorong kapabilitas manufaktur Indonesia dengan pembangunan Infratruktur digital. Disamping itu, dapat memperluas dan menjalin kemitraan baru dengan Jerman terkait industri 4.0.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H