Mohon tunggu...
Ancha Hardiansya
Ancha Hardiansya Mohon Tunggu... Freelance Journalist -

Kau ciptakan malam, tapi kubuat lampu, Kau ciptakan lempung, tapi kubentuk cepu, Kau ciptakan gurun, hutan dan gunung, kuhasilkan taman, sawah dan kebun...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisah Cinta Gadis 12 Tahun Dengan Pembunuh Bayaran

15 Januari 2012   10:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:52 4135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13266218631701253802

[caption id="attachment_156149" align="aligncenter" width="524" caption="Leon : The Profesional by google"][/caption] Cinta selalu saja membawa teka-teki, melanda siapa saja, tak kenal usia dan jenis kelamin. Cinta juga sulit ditebak, tidak mengenal orang baik dan buruk. Cinta selalu menyelimuti manusia siapa pun dan apapun dirinya. Dia pembunuh sadis sekalipun tidak luput dari rasa cinta dan berhak mendapatkan cinta. Itulah sekelumit cerita tentang cinta yang berusaha diangkat Luc Besson, sutradara film kelahiran Prancis kedalam epik drama action dalam film Leon : The Profesional. Film yang rilis resmi 1994 ini memang tergolong film lama. Namun bagi saya tidak ada kata terlambat untuk menceritakan sebuah film. Ini adalah kisah yang menarik dan berkarakter kuat. *** Leon (Jean Reno) adalah pembunuh bayaran yang tak pernah gagal dalam setiap misinya. Semua misi yang ia dapatkan dari Tony (Danny Aiello) selalu ia laksanakan sendiri dengan halus dan tanpa jejak. Walau terkenal sebagai pembunuh bayaran Leon tidaklah memiliki kehidupan yang supermewah dan bergelimpangan harta hasil kerjanya. Semua uang hasil membunuhnya ia titipkan ke Tony. Seperti dalam film-film Jean Reno lainnya, semisal di film The Da Vinci Code dan Mission Imposible, ada karakter yang susah ditebak dari dirinya. Dalam film ini pula, kita akan menemukan sosok pembunuh bayaran yang sadis dalam membunuh namun doyan minum susu. Dia juga sangat menentang dan tidak sepaham dengan pembunuh yang mengorbankan anak kecil dan perempuan. Kisah cinta Leon bermula ketika Mathilda (Natalie Portman) gadis berusia 12 tahun yang sering dikasari oleh ayahnya menjadi yatim piatu. Seluruh keluarga Mathilda dibantai oleh bandar narkoba yang berkedok polisi. Hidup sebatang kara, Mathilda meminta kepada Leon untuk menjaganya dan mengajarinya menjadi pembunuh untuk membalas dendam akan kematian keluarganya. Walau awalnya menolak dan Leon menutup hati bagi siapa saja yang ingin bersamanya. Belajar dari trauma sebelum ia jadi pembunuh, lambat laun hati kecil Leon terketuk dan membiarkan gadis belia tersebut bersamanya. Pindah dan pindah apartemen pun ia lakoni untuk menutupi kedoknya sebagai pembunuh. Leon pun membuka diri dan mengajari Mathilda cara membunuh dengan catatan ia diajari membaca dan menulis. Karena menjalani hidup bersama, Mathilda merasa Leon adalah sosok yang berhak dicintai. Ia pun rela memberikan cinta pertamanya kepada Leon yang terpaut usia sangat jauh. Bukan hanya itu, Mathilda bahkan ingin memberikan kesan sexsualitas pertamanya kepada Leon. Apa yang diinginkan Leon akan ia lakukan hanya untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang seorang Leon. Walau dalam hati Leon juga merasa cinta dengan Mathilda namun tak pernah ia ungkapkan. Perbedaan usia yang sangat jauh menjadi alasan. Leon yang tertutup dan dingin hanya mampu memberikan kesan cintanya dalam bentuk lain. Hingga pada akhinya, ia utarakan juga cintanya pada Mathilda. Tapi naas, ungkapan itu, menjadi ucapan terakhir seorang pembunuh yang sayang tanaman. Leon mati ditangan polisi. *** Film yang menampilkan Natalie Portman muda ini, mendapat sambutan cukup besar para pencinta film dunia. Ratingnya di The Internet Movie Database (IMDb) yang dijadikan rujukan film-film terbaik dunia pun cukup gemilang dengan rating 8,6. Satu film yang cukup mengesankan dan menjadi referensi bagi pencinta film berkualitas. Tidak salah, jika film ini menyabet banyak penghargaan pada zamannya. Bagi yang belum mengenal Natalie Portman, mungkin anda akan teringat dengan film Black Swan. Film yang juga cukup fenomenal itu diperankan olehnya sebagai seorang ballerina. Dia juga bermain dalam film Thor. Leon adalah film pertamanya, aktingnya yang nakal dengan usia belai menjadikan tawaran dan tawaran film terus berdatangan hingga akhirnya sederat penghargaan pun berhasil ia museumkan. Terkadang film-film lama itu menyimpan cerita dalam, dan itulah yang saya dapatkan dari Leon. Salam dari Makassar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun