Mohon tunggu...
Rahardian Abiyoso
Rahardian Abiyoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Telkom University

Seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Toleransi Pendapat Pasca Pemilu pada Gen Z Mahasiswa Multimedia Telkom University

25 April 2024   00:00 Diperbarui: 25 April 2024   00:02 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
telkomuniversity.ac.id

Artikel: Konflik Toleransi Pendapat Pasca Pemilu 2024: Perspektif Mahasiswa Multimedia Telkom University

Pemilihan Umum 2024 di Indonesia telah memberikan sorotan pada konflik toleransi pendapat pasca-pemilu yang dapat mengancam persatuan bangsa. Mahasiswa Multimedia Telkom University, sebagai bagian dari Generasi Z yang signifikan dalam partisipasi pemilu, memiliki peran penting dalam memahami dan menanggulangi tantangan ini. Dalam artikel ini, kami merangkum hasil penelitian terkait persepsi dan pengalaman mahasiswa terkait konflik pasca-pemilu.

Pemilu merupakan aspek penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia, memungkinkan warga untuk menyalurkan hak suara mereka. Namun, demokrasi itu sendiri sering disertai oleh konflik dan polarisasi yang mengancam persatuan bangsa. Dengan partisipasi Generasi Z yang signifikan dalam Pemilu 2024, perhatian terhadap konflik dan perbedaan pendapat menjadi semakin penting. Mahasiswa Multimedia Telkom University, sebagai bagian dari kelompok ini, memiliki peran sangat penting dalam memahami dan menanggulangi konflik pasca-pemilu.

Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan metode wawancara dan kuesioner, fokus pada mahasiswa DKV Multimedia Telkom University. Tujuan penelitian adalah memahami pandangan mereka terhadap konflik toleransi pendapat pasca-pemilu 2024.

Dari hasil wawancara dengan enam mahasiswa Multimedia Telkom University menggambarkan beragam pandangan terkait pemilu dan konflik toleransi pendapat. Mayoritas responden menyatakan bahwa meskipun konflik pasca-pemilu menunjukkan kurangnya toleransi dan perilaku negatif, ideologi persatuan tetap relevan dan penting untuk mempersatu bangsa.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Multimedia Telkom University menyadari kompleksitas konflik toleransi pendapat pasca-pemilu 2024. Meskipun terdapat perbedaan pendapat dan preferensi terhadap paslon, ideologi persatuan tetap dianggap relevan dan penting. Solusi untuk mengurangi konflik antara lain melalui kampanye digital dan edukasi tentang toleransi.

Publikasi artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang persepsi mahasiswa terkait konflik pasca-pemilu dan pentingnya memperkuat persatuan bangsa. Melalui pemahaman yang lebih baik, diharapkan dapat ditemukan solusi efektif dalam menjaga kedamaian dan keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

binus.ac.id
binus.ac.id

Oleh : Kelompok GPGZ

Enrico Pratenta Bangun, Muhamad Ridwan Assydiq, Rahardian Abiyoso, Riwan Adisuryo Utomo, Syakki Khatami


Referensi
- Sarbaini. (2015). Demokrasi Indonesia: Tinjauan Tentang Pemilu dan Kontribusi Masyarakat. Jakarta: Penerbit Prenada Media.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun