Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Father-Child Solo Time: Why 1-on-1 Time with Each Kid is a Game Changer?

24 April 2025   23:22 Diperbarui: 24 April 2025   23:22 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi upaya bonding antara ayah dan anak.(Foto: unifam.com)

Pernah nggak sih, kamu merasa kualitas waktu sama anak kamu kurang karena terlalu sibuk atau terlalu banyak bagi perhatian ke saudara kandungnya?

Jangan khawatir. Kamu gak sendirian. Dalam iklim keluarga pascamodern, tekanan waktu dan mobilitas kerja menyebabkan keterlibatan orang tua, terutama ayah, mengalami reduksi secara kualitas. 

Keluarga dengan lebih dari dua anak menghadapi tantangan distribusi perhatian emosional yang tidak merata. 

Oleh karena itu, pendekatan waktu 1-on-1 time menjadi semakin relevan untuk menciptakan momen keterikatan personal yang lebih dalam.

Nah, penelitian ternyata membuktikan bahwa ayah butuh solo time sama tiap anak, meskipun punya lebih dari dua anak.

Ini bukan sekadar jalan-jalan biasa, tapi investasi emosional dan psikologis yang bakal ngebentuk masa depan anak kamu. 

Yuk, kita kulik kenapa hal ini perlu banget, dengan dukungan dari jurnal ilmiah dan teori psikologi terkini.

Kenapa 1-on-1 Time Itu Penting Banget?

1. Anak Merasa Spesial dan Nggak Terabaikan

Menurut Attachment Theory (Bowlby, 1969) atau teori kelekatan, ikatan emosional antara orang tua dan anak terbentuk lewat interaksi yang konsisten dan berkualitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun