Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

"Ubur-Ubur Ikan Lele, Gas Elpiji Langka Le!"

2 Februari 2025   20:34 Diperbarui: 3 Februari 2025   10:53 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabung gas elpiji 3 kilogram.(Dok. Pertamina Patra Niaga via Kompas.com)

Judul di atas sedikit menggambarkan reaksi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang mengatur penjualan LPG 3 kg untuk dibeli hanya melalui pangkalan resmi, dan tidak lagi bisa dijual eceran.

Tempat saya tinggal hanya berjarak sepuluh langkah dari warung Madura yang biasa menjual elpiji eceran. Bahkan, beroperasi 24 jam. Luar biasa.

Sedangkan ke pangkalan resmi terdekat jaraknya sekira 1,9 km itu setara dengan 12 menit perjalanan dengan sepeda motor. Jam 21.00 WIB biasanya sudah tutup.

Karena saya tinggal di kampung, sore tadi tukang bakso keliling langganan melintas di depan rumah. Dan, saya sangat memahami keluhannya.

"Harga elpiji di pangkalan resmi Rp18.000, tapi jaraknya agak jauh, tambah biaya lagi mas. Mending saya beli di warung Madura, harganya Rp20.000-21.000."

Kebijakan pemerintah ini sebenarnya bertujuan untuk mengurangi penyalahgunaan subsidi, memastikan distribusi yang lebih efisien, serta meningkatkan pengawasan terhadap konsumsi energi rumah tangga.

Namun, kebijakan ini tidak hanya memengaruhi masyarakat yang menggunakan LPG 3 kg untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga berdampak signifikan pada kelompok-kelompok usaha mikro dan kecil seperti pedagang kaki lima.

Artikel ini akan membahas bagaimana kebijakan ini, meskipun bertujuan baik, dapat menimbulkan ketegangan dalam masyarakat, terutama di kalangan pedagang kecil.

Latar Belakang Kebijakan dan Tujuan Pemerintah

Pemerintah Indonesia sejak lama memberikan subsidi untuk LPG 3 kg dengan tujuan memastikan bahan bakar murah bagi rumah tangga miskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun